PENELITIAN KUALITATIF
A.
Pengertian Penelitian
Kualitatif
Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting)
disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak
digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai
metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
kualitatif.
Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model
matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun
asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian.
Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti
tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran
terhadap hasilnya.
Bogdan dan taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk dan
miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam
ilmu pengtahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.
Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas konsep
teoristik berbagai metode, kelebihan dan kelemahan-kelemahannya yang dalam
karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yanng akan digunakan. Dalam
hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi
lebih pada uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu penetapan sebuah
metodologi penelitian mengandung implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya.
Sebab filsafat ilmu yang melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada.
Maka dari itu dengan mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat
ilmu dan kajian teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu
memberikan kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian.
Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia,
yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu
diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya
(natural setting), mungkin berkenaan dengan aspek/bidang kehidupannya yang
disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi, agama dan sebagainya. Data
kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat, yang pengolahannya
dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat kritik,
analitik/sintetik dan tuntas.
Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam
berpikir, tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan konteksnya
dalam masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud
dilakukannya penelitian kualitatif:
1.
Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti
yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada
dalam data dapat diungkap.
2.
untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris
dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif
seperti dalam penelitian kuantitatif.
3.
untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang
sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan
variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.
4.
untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam
penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan)
empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari
data.
B.
Perbedaan Penelititan
Kualitatif Dan Kuantitatif
Perbedaan penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif menurut suharsini arikunto
Penelitian kuantitatif
|
Penelitian kualitatif
|
1. Kejelasan unsur:
tujuan, pendekatan, subjek sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal.
2. Langkah penelitian:
segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun.
3. Dapat menggunakan
sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi.
4. Hipotesis: (jika memang
perlu)
a. Mengajukan hipotesis
yang akan diuji dalam penelitian
b. Hipotesis menentukan
hasil yang diramalkan........a priori
5. Desain: dalam desain
jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.
6. Pengumpulan data: kegiatan
dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan.
7. Analisis data:
dilakukan sesudah semua data terkumpul
|
1. Kejelasan unsur: subjek
sampel, sumber data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan
berkembangnya sambil jalan (emergent).
2. Langkah penelitian:
baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai.
3. Tidak dapat menggunakan
pendekatan populasi dan sampel. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif
tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah
setting. Hasil penelitian hanya berlaku bagi setting yang bersangkutan.
4. Hipotesis:
a.
Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir
selama penelitian berlangsung ......tentotif
b.
Hasil penelitian terbuka
5. Desain: desain
penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat
dippastikan sebelumnya.
6. Pengumpulan data:
kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti
7. Analisis data:
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.
|
Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut
hamid potilima
Penelitian kualitatif
|
Penelitian kuantitatif
|
1. Satuan-satuan
individual tidak dipilah-pilah dalam variabel-variabel
2. Tidak ada konsep sampel
3. Data dalam bentuk
narasi atau angka
4. Analisis data dijadikan
bukti untuk mendukung kebenaran dari hipotesa yang dibuat
5. Instrumen penelitian
adalah diri sendiri
|
1. Satuan individu
digolongkan ke dalam variabel-variabel dengan ciri tertentu sesuai
kepentingan panalitian.
2. Karena besarnya
populasi maka dalam penelitian kuantitatif digunakan sampel
3. Data dalam bentuk angka
4. Analisis data dijadikan
pembuktian yang dapat digunakan untuk menerima atau menolak hiipotesa yang
dibuat
5. Instrumen penelitian
adalah kuisioner
|
Perbedaan istilah dalam
pengujian keabsahan data antara metode kualitatif dan kuantitatif
Aspek
|
Metode kualitatif
|
Metode kuantitatif
|
1. Nilai kebenaran
2. Penerapan
3. Konsistensi
4. Netralisasi
|
Validitas internal
Validitas eksternal/ generalisasi
Reliabilitas
Objektivitas
|
Kreadibilitas (credibility)
Transferability/ keteralihan
Auditability dependability
Confirmability (dapat di konfirmasi)
|
C.
Karakteristik Umum
Penelitian Kualitatif
Dari hasil
penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari mensintesakan
pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln dan Guba (1985:39-44)
ada sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:
1.
Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks
dari suatu keutuhan (enity)
2.
Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik
peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
3.
Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif
4.
penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara
induktif
5.
Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan
penyusunan teori subtantif yang berasal dari data
6.
Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif
(kata-kata, gambar) bukan angka-angka
7.
Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada
hasil
8.
Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam
penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian
9.
Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas
dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan
dalam penelitian klasik
10. Penelitian kualitatif
menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan
(bersifat sementara)
11. Penelitian kualitatif
menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan
dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.
Ciri-ciri
penelitian kualitatif:
2.
Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung
3.
Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpulan data
4.
Analisis data dilakukan secara induktif
5.
Penelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa
kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/ angka
statistik
6.
Tekana penalitian berada pada proses, penelitian kualitatif
lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil.
7.
Pembatasan penelitian berdasarkan fokus
8.
Perencanaan bersifat lentur dan terbuka
9.
Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama
10. Pembentukan teori berasal
dari dasar
11. Pendekatan penelitian
menggunakan metode kualitatif
12. Teknik sampling cenderung
bersifat purposive
13. Penelitian bersifat
menyeluruh (holistik)
14. Makna sebagai perhatian
utama penelitian
Karakteristik
penelitian kualitatif:
1)
Latar alamiah
·
Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah
atau pada konteks dari suatu keutuhan
·
Peneliti memasuki dan melibatkan sebagian waktunya di
sekolah, keluarga, tetangga dan lokasi lainnya untuk meneliti maslaah
pendidikan atau sosiologi
2)
Manusia sebagai alat (instrumen)
Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.
3)
Metode kualitatif
¨ Menyesuaikan metode
kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda
¨ Menyajikan secara
langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden
¨ Metode ini lebih peka dan
lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penyamaan pengaruh bersama dan
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
4)
Analisis data secara induktif
Ü Proses induktif lebih
dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagian yang terdapat dalam data
Ü Lebih dapatmenguraikan
latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya
pengalihan kepada suatu latar lainnya
Ü Analisis induktif lebih
dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan
Ü Dapat memperhitunngkan
nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian dari struktur analitik
5)
Teori dari dasar
6)
Deskriptif
7)
Lebih mementingkan proses daripada hasil
8)
Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
9)
Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
10) Desain yang bersifat sementara
D.
Langkah-Langkah
Penelitian Kualitatif
Dalam
penelitian kualitatif memiliki susunan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan hipotesis
5. memilih pendekatan
6. Menentukan variabel dan
sumber data
7. Menentukan dan menyusun
instrumen
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan
E.
Teknik Pengumpulan Data
Berbagai cara
pengumpulan data untuk penellitian kualitatif terus berkembang, namun demikian
pada dasarnya ada empat cara yang mendasar untuk mengumpulkan informasi yaitu:
1. Observasi
Observasi yaitu tindakan yang merupakan penafsiran dari teori (karl
popper). Namun dalam penelitian, pada waktu memasuki ruang kelas dengan maksud
mengobservasi, sebaiknya meninggalkan teori-teori untuk menjustifikasi sebuah
teori atau menyanggah. Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan
informasi melalui media pengamatan.
Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke
lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku,
kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan.
Observasi yang paling efektif adlaah melengkapinya dengan format atau
blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item
tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
Metode
observasi dibedakan menjadi:
a.
Observasi biasa
Menurut prof. Parsudi suparlan, dalam observasi biasa si peneliti tidak
boleh terlibat dalam hubungan emosi pelaku yang menjadi sasaran penelitian
b.
Observasi terkendali
Menurut prof. Parsudi suparlan, para pelaku yang akan diamati dan
dikondisi-kondisi yang ada dalam tempat kegiatan. Pelaku diamati dan
dikendalikan si peneliti
c.
Observasi terlibat
Menurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakan teknik
pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan
dari masyarakat yang di teliti untuk dapat melihat dan memahami gejala yang
ada, sesuai maknanya dengan yang diberikan dipahami oleh para warga yang
ditelitinya. Kegiatan observasi terlibat bukan hanya mengamati gejala yang ada
dalam masyarakat yang diteliti, tetapi juga melakukan wawancara, mendengarkan,
memahamidan dalam batas-batas tertentu mengikuuti kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat yang diteliti.
Keterlibatan
peneliti dapat dibedakan menjadi empatkelompok yaitu:
Ü Keterlibatan pasif:
peneliti tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku yang diamati
dan tidak terjadi interaksi sosial dengan pelaku yang diamati
Ü Keterlibatan
setengah-setengah: peneliti mengambil sesuatu kedudukan yang berada dalam 2
hubungan struktural yang berbeda, yaitu antara struktur yang menjadi wadah bagi
kegiatan yang diamati dan struktur dimana pelaku sebagai pendukung
Ü Keterlibatan aktif:
peneliti ikut mengerjakan apa yang dilakukan para pelaku yang diamati dalam
kehidupan sehari-hari
Ü Keterlibatan penuh/
lengkap: bila kegiatan peneliti telah menjadi bagian dari kehidupan pelaku yang
diamati.
Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam melakukan observasi:
ü Memperhatikan fokus
penelitian, kegiatan apa yang harus diamati apakah yang umum atau yang khusus.
ü Menentukan kriteria yang
diobservasi, dengan terlebih dahulu mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang akan
digunakan.
Fase-fase dalam observasi:
§ Pertemuan perencanaan
§ Observasi kelas
§ Diskusi balikan
Ada berbagai
keterbatasan observasi, yaitu sebagai berikut:
a)
Banyak kejadian yang tidak dapat dicapai dengan observasi
langsung, misalnya kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia
b)
Bila mengetahui bahwa dirinya diteliti, para observer mungkin
dengan maksud-maksud tertentu dengan sengaja berusaha menimbulkan kesan yang
menyenangkan atau sebaliknya pada observer.
c)
Timbul kejadian yang tidak selalu dapat diramalkan sehingga
observer dapat hadir untuk mengobservasi kejadian itu. Jika penelitian
dilakukan terhadap typical behavior, menunggu timbulnya behavior yang
diharapkan itu secara spontan kerapkali memakan waktu yang panjang dan sangat
membosankan.
d) Tugas observasi menjadi
terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa yang tidak terduga-duga, misalnya
keadaan cuaca.
e)
Terbatasi oleh lamanya kelangsungan suatu kejadian
Kelebihan
observasi:
a)
Merupakan metode yang dapat langsung digunakan untuk meneliti
bermacam-macam gejala. Banyak aspek tingkah laku manusia yang hanya dapat
diteliti melalui observasi langsung.
b)
Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit
tuntutannya, orang-orang yang selalu sibukpun mungkin tidak berkeberatan untuk
diamat-amati, walau dia mungkin keberatan menjawab kuesioner.
c)
Memungkinkkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya
sesuatu gejala.
d) Tidak tergantung kepada
self-report
e)
Dengan metode observasi, peneliti dapat memperoleh pandangan
yang holistik/ menyeluruh terhadap responden yang diteliti
f)
Peneliti dapat menggunakan variasi pendekatan termasuk
pendekatan inductive discovery (yaitu pengamatan yang mendasarkan kepada
kejadian spesifik mendalam dan realistik serta merefleksikan keadaan responden)
g)
Peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkap
dengan teknik lain termasuk perilaku biasa
h)
Peneliti dapat mengetahui dan melaporkan apa adanya tentang
perilaku responden yang biasa maupun diluar konteks permasalahan yang hendak
diteliti.
Hambatan-hambatan
dalam pengamatan berasal dari 2sumber, yaitu:
a.
Hambatan dari dalam, termasuk diantaranya:
Ü Kurangnya persiapan apa
yang dilakukan sebelum berinteraksi dengan responden
Ü Perasaan terasing dari
peneliti terhadap responden
Ü Kurang bisanya peneliti
beradaptasi dengan kegiatan, kebiasaan,dan tata cara hidup responden
Ü Tidak dapat memanfaatkan
peran informan di lapangan.
b.
Hambatan yang berasal dari luar, diantaranya:
v Peneliti larut dengan
responden dan kehilangan arah tentang informasi apa yang perlu diambil dari
interaksi dengan responden
v Peneliti tidak dapat
mengidentifikasi gejala yang diinginkan karena adanya aturan yang harus ditaati
di lapangan
v Minimnya perlengkapan yang
dimiliki peneliti dalam melakukan observasi di lapangan
2. Wawancara
Wawancara
yaitu pertemuan yang langsung direncanakan antara pewawancara dan yang
diwawancarai untuk memberikan/ menerima informasi tertentu. Menurut Moleong
(1988:148) wawancra adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu yang
dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.
Wawancara
merupakan pertanyaan yang dilakukan secara verbal kepada orang-orang yang
dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang
perlu. Ada tiga teknik wawancara yaitu:
Ø Wawancara baku dan
terjadwal
Ø Wawancara baku dan tidak
terjadwal
Ø Wawancara tidak baku
Beberapa hal
yang harus diperhatikan agar wawancara berlangsung efektik:
¨ Bersikaplah sebagai
pewawancara yang simpatik, yang berperhatian dan pendengar baik, tidak berperan
terlalu aktif, untuk menunjukkan bahwa anda menghargai pendapat anak
¨ Bersikaplah netral dalam
relevansinya dengan pelajaran
¨ Bersikaplah tenang, tidak
terburu-buru atau ragu-ragu dan anak akan menunjukkan sikap yang sama.
¨ Secara khusus perhatikan
bahasa yang anda gunakan untuk wawancara
Ada beberapa bentuk wawancara:
[ Wawancara terstruktur
yaitu apabila pewawancara sudah mempersiapkan bahan wawancara terrlebih dahulu
[ Wawancara tidak
terstruktur yaitu apabila prakarsa pemilihan topik bahasan diambil oleh orang
yang di wawancarai
[ Wawancara semi
terstruktur yaitu bentuk wawancara yang sudah dipersiapkan, akan tetapi
memberikan keleluasaan kepada responden untuk menerangkan agak panjang mungkin
tidak langsung ke fokus bahasan/ pertanyaan, atau mungkin mengajukan topik
bahasan sendiri selam wawancara berlangsung.
3. Dokumen
Menurut Goetz
dan Le compte (1984), dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan
menyedeikan kerangka bagi data yang mendasar, yang termasuk didalamnya:
a. Koleksi dan analisis buku
teks
b. Kurikulum dan pedoman
pelaksanaannya
c. Arsip penerimaan murid
baru
d. Catatan rapat
e. Catatan tentang siswa
f. Rencana pelajran dan
catatan guru
g. Hasil karya siswa
h. Kumpulan dokumen
pemerintah
i.
Koleksi arsip guru berupa buku harian, catatan peristiwa
penting (logs) dan kenang-kenangan dari siswa angkatan lama
Macam-macam
dokumen menurut Elliot (1991:78):
¨ Silabi dan rencana
pembelajaran
¨ Laporan diskusi-diskusi
tentang kurikulum
¨ Berbagai macam ujian dan
tes
¨ Laporan rapat
¨ Laporan tugas siswa
¨ Bagian-bagian dari buku
teks yang digunakan dalam pembelajaran
¨ Contoh essay yang ditulis
siswa
4. Triangulasi
Merupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, tujuan
dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena,
tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah
ditemukan.
F.
Validitas Dan Reliabilitas
Validitas alat ukur diselidiki dengan (1) logika (2) statistik validitas
ada macam-macam yaitu validitas isi, validitas prediktif dan validitas
construct (konstruk)
1.
Validitas isi
Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi/bahan yang diuji atau dites
relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelaksanaan, pengalaman dan latar
belakang orang yang diuji.
Validitas diperoleh dengan menagadakan sampling yang baik, yakni memilih
item-item yang representatif dari keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal
yang mengenai bahan pelajaran mungkin tidka sukar dicapai. Kesulitan dengan
validitas isi ialah pilihanitem dilakukan secara subjektif yakni berdasarkan
logika si peneliti.
2.
Validitas prediktif
Dengan validitas prediktif di maksudkan adanaya kesesuaian antara ramalan
(prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannya yang nyata.
3.
Validitas konstruk
Digunakan bila kita sangsikan apakah gejala yang dites hanya mengandung
satu dimensi, bila ternyata gejala itu mengandung lebih dari satu dimensi, maka
validitas itu dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk kita mengetahui
komponen-komponen sikap/sifat yang diukur dengan tes itu.
Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Jadi data yang
valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.
Validitas
dibedakan menjadi:
Ø Validitas internal:
berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai.
Ø Validitas eksternal:
berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan
atau diterapkan pada objek penelitian.
Reliabilitas
Berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan.
Suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang
sama atau peneliti sama dalam waktu yanng berbeda akan menghasilkan data yang
sama atau sekelompok data apabila dipecah menjadi dua menjadi data yang tidak
berbeda. Suatu data yang reliabel akan cenderung valid, walaupun belum tentu
valid.
Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukru suatu
gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi
alat yanng reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama.
Reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel yang
satu terhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas juga merupakan syarat bagi
validitas satu tes, tes yang tidak reliable dengan sendirinya tidak valid.
Pengujian
validitas dan reliabilitas
Dalam uji
keabsahan data meliputi::
1)
Uji kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
dapat dilakukan dengan;
v Perpanjangan pengamatan
v Meningkatkan ketekunan
v Triagulasi (pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu)
v Analisis kasus negatif
v Menggunakan bahan
referensi
v Mengadakan member check
(proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data). Tujuan
dari member check adalah agar informasi yang diperoleh dan digunakan dalam
penulisan laporan sesuai dengan apa yanng dimaksud sumber data atau informan.
2)
Pengujian transferability
Transferability merupakan validitas eksternal
3)
Pengujian depenability
Dilakukan denga melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.
4)
Pengujian konfirmability
ü Uji konfirmability mirip
dengan uji depenobility, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan.
ü Uji konfirmability
berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Hamid potilima. 2005. Metode
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Alfabeta
Heriyanto,
Tedi. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. http://www.metodekualitatif.net/papers/aplikasi-stat.html
Margono. 2004. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Nawawi, Hadari. 2005. Penelitian
Terapan. Jogjakarta: UGM Press
Sugiyono. 2007. Memahami
Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta
Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif-Naturalistik dalam Pendidikan.
Jogjakarta: Penerbit Usaha Keluarga
Sutrisno, Hadi. 2007. Metodologi
Research. Jogjakarta: Penerbit Andi
Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar