PENYUSUNAN
PERSONALIA ORGANISASI
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kuliah Pengantar Manajemen
Oleh :
Fatimatuz
Zahro
100810301134
Elsa Dwi
Wahyu D. 110810301011
Lukman
Arif B. 110810301081
Tias
Iftitah 110810301097
Lucha
Adji W. 110810301101
M. Wafiq
D. 110810301142
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
JEMBER
2012
KATA PENGANTAR
Dalam penyusunan tugas
atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan teman – teman , sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dosen pengampu mata
kuliah Pengantar Manajemen yang telah
memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan
menyelesaikan tugas ini.
2. Teman – teman yang telah
turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini
selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat
dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi
penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Jember, April 2012
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam mengenal
penyusunan personalia didalam organisasi kita harus mengetahui definisi dari
penyesuaian personalia terlebih dahulu. definisi dari penyusunan personalia.
Atau biasa disebut dengan:
human resource planning adalah sebuah perencanaan
masa depan kebutuhan personnel sebuah organisasi, memperhatikan aktivitas
internal dan berbagai faktor dalam lingkungan eksternal. Dalam menyusun
personalia sangat dibutuhkan perencanaan yang matang tentang pemilihan kegiatan
yang dapat menunjang kemajuan sebuah organisasi. Maka dalam hal itu pula
kegiatan ini akan membutuhkan bakal calon individu yang dapat membantu kegiatan
ini. Yaitu pengrekrutan atau yang disebut pula dengan Recruitment.
Recruitment adalah
mengembangkan kumpulan calon tenaga kerja dalam hubungan dengan rencana sumber
daya manusia. Recruitment ini dapat membantu menyalurkan tenaga kerja ke
instansi tertentu yang membutuhkannya. agar dapat bekerja sesuai kompetensi
yang dimiliki oleh seorang tenaga kerja itu sendiri. Sebagai contoh: seorang
tamatan sekolah menengah kejuruan (smk) yang memiliki keahlian dalam
penerbangan, dengan keahliannya itu orang tersebut dapat bekerja menjadi
seorang pilot penerbang pesawat.
Selection Adalah proses saling
menguntungkan, organisasi berhak memutuskan apakah akan menawarkan pekerjaan
atau tidak dan calon memutuskan apakah akan menerima tawaran atau tidak. Disini
organisasi yang mengadakan penyeleksian akan sangat selective dalam memilih
calon pekerjanya karena pekerja itu akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan
organisasi tersebut. Training Program
Proses yang didesain untuk mempertahankan atau
memperbaiki prestasi kerja saat ini. Bila prestasinya makin meningkat seiring
waktu, maka organisasi dapat menjanjikan untuk kenaikan jabatannya di
organisasi.
Developmental Program Proses mendesain untuk
pengembangan keterampilan yang perlu demi aktivitas pekerjaan di masa depan.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menyekolahkan pekerja yang sudah
kelihatan kinerjanya baik bagi organisasinya ke tingkat yang lebih tinggi.
Untuk menununjang demi kemajuan organisasinya.
BAB III
PEMBAHASAN
Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah
sumber daya manusia yaitu orang-orang yang memberikan tenaga, bakat,
kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi. Beberapa tugas-tugas
kepemimpinan kritis manajer mencakup penarikan, penyeleksian, pengembangan dan
penggunaan SDM dalam pencapaian tujuan organisasi. Tanpa orang-orang yang
cakap, organisasi dan manajemen akan gagal mencapai tujuannya. Bagaimana
manajer melaksanakan fungsi penyusunan personalia secara efektif akan
menentukan sukses atau kegagalan mereka sebagai manajer.
Penyusunan Personalia adalah fungsi
manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan dan
pengembangan anggota-anggota organisasi. Kegiatan menyusun personalia sangat
erat hubungannya dengan tugas-tugas kepemimpinan, motivasi dan komunikasi. Hal
ini ditempatkan juga pada fungsi pengarahan, tetapi fungsi ini berhubungan erat
dengan fungsi pengorganisasian. Fungsi pengorganisasian menyiapkan
“kendaraan”-nya dan menyusun personalia untuk mengisi “pengemudi”-nya yang
sesuai dengan posisi kerja yang ada.
Staffing menunjukkan kegiatan manajemen
yang menyangkut masalah :
· Memperoleh
tenaga kerja
· Menempatkan
karyawan
· Melatih dan
mengembangakan anggota organisasi
Secara ringkas staffing menyangkut aspek personalia dalam
organisasi.
Proses Penyusunan
Personalia
Merupakan kegiatan terus-menerus yang dilakukan untuk
menjaga agar organisasi selalu mempunyai karyawan yang tepat pada waktu yang
tepat pula. Langkah-langkah dalam proses staffing menyangkut :
1. Perencanaan
sumber daya manusia
2. Penarikan
tenaga kerja
3. Seleksi/ Pemilihan
tenaga kerja
4. Pengenalan dan Orientasi
5. Latihan dan
pengembangan
6. Penilaian pelaksanaan
kerja
7. Pemberian
balasan jasa dan penghargaan
8. Perencanaan
dan pengembangan karier
Staffing process dapat
dipandang sebagai serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus-menerus untuk
menjaga pemenuhan kebutuhan personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat
dan pada waktu yang tepat. Tugas ini dilakukan pada :
· Lingkungan eksternal, yang meliputi seluruh faktor di
luar organisasi yang secara langsung ataupun tidak langsung menmpengaruhinya.
· Lingkungan
internal, yang terdiri dari unsur-unsur di dalam organisasi.
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Mencakup semua kegiatan yang dibutuhkan untuk menyediakan
tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuan organisasi. Ada
tiga bagian perencanaan personalia yang yang dibutuhkan :
1. Penentuan
jabatan-jabatan yang harus diisi, kemampuan yang dibutuhkan karyawan untuk
melaksanakan kewajiban (pekerjaan) itu dan berapa jumlah karyawan yang
dibutuhkan.
2. Pemahaman pasar
tenaga kerja di mana karyawan potensial ada.
3. Pertimbangan
kondisi permintaan dan penawaran karyawan.
Perencanaan SDM dirancang untuk menjamin bahwa kebutuhan
organisasi akan tenaga kerja bisa dipenuhi secara rutin dan layak. Empat langkah dalam
perencanaan SDM meliputi :
·
Perencanaan untuk kebutuhan, beberapa kriteria tenaga kerja dengan
keterampilan tertentu
yang diperlukan organisasi untuk masa yang akan datang.
·
Perencanaan untuk keseimbangan, beberapa saat ini karyawan yang
bekerja di organisasi diharapkan masih tinggal di organisasi, perbedaan antara jumlah ini dengan
jumlah yang dibutuhkan kan menentukan langkah berikutnya.
·
Perencanaan untuk menarik dan memilih atau menghentikan
tenaga kerja, bagaimana
organisasi bisa memperoleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan.
·
Perencanaan untuk pengembangan tenaga
kerja, bagaimana
latihan dan karier karyawan
dikelola organisasi sehingga terjamin tersedianya tenaga kerja.
Untuk mencapai langkah tersebut, manajer yang bertanggung jawab
dalam pengelolaan SDM harus mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
·
Strategi perusahaan, strategi, tujuan dan policy yang
dianut akan menentukan kebutuhan personalia.
·
Lingkungan eksternal, meliputi kondisi ekonomi yang
menentukan kebutuhan dan supply tenaga kerja, teknologi yang
dipilih sebagai ukuran standar kualitas karyawan, dan peraturan
pemerintah yang mempengaruhi kebijakan dalam bidang personalia.
Penarikan dan Seleksi Karyawan
Penarikan
Personalia
Penarikan (recruitment) berkenaan dengan pencarian dan
penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan disesuaikan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan organisasi. Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh
karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan
untuk mengisi jabatan-jabatan yang tersedia.
Menurut Hardi Handoko Requitment
adalah : Suatu proses pencarian dan pengikatan para calon karyawan atau pelamar
calon karyawan yang mampu untuk melamar sebagai karyawan proses ini di mulai
ketika para pelamar di cari dan berakhir bila lamaran atau aplikasi mereka di
serahkan dan hasilnya setelah para calon karyawan di seleksi.
Menurut Musanif Requitment adalah :
Usaha untuk mendapatkan calon-calon pegawai yang lowong guna mendapatkan
sebanyak mungkin calon pelamar yang memenuhi syarat-syarat untuk job dicription
dan analisa yang di minta untuk jabatan yang lowong pada suatu organisasi untuk
di pilih calon-calon yang terbaik dan cakap menurut mereka.
Saluran-saluran
pegawai
1. Work in writing.
2. Employed rerfens (rekomendasi dari
pegawai).
3. Iklan
4. Melalui jawatan pemerintah.
5. Agensi (agen).
6. Lembaga pendidikan.
7. Perusahaan peneliti profesi.
8. Melalui perhimpunan profesi
9. Organisasi indonesia (labour
organisasi)
10. Lising temporer
11. Melalui organisasi militer.
12. Program-program latihan yang di
biayai pemerintah.
13. Open house.
14. Nepotisent (nepotisme).
Hambatan-hambatan penarikan pegawai
1.
Hambatan
kebijakan kompensasi.
2.
Kebijakan
status.
3.
Rencana
SDM.
4.
Kebijaksanaan
promosi dandar dalam (dari jenjang kejenjang).
5.
Kondisi
pasar tenaga kerja.
6.
Kondisi
lingkungan eksteren akibat pengganguran tinggi perekonomian yang lemah dan
tenaga terampil yang langka.
7.
Persyaratan
jabatan.
8.
kondisi
lingkungan.
9.
Persyaratan
kerja.
Seleksi
Personalia
Seleksi
adalah pemilihan seseorang tertentu dari sekelompok karyawan-karyawan potensial
untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu.
Secara umum ada 3 tujuan seleksi:
1. Untuk mengetahui kecakapan seorang pegawai.
2. Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang cocok dengan
pekerjaan yang dipangkunya.
3. Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja tidak hanya yang
cock pada saat sekarang tetapi tenaga kerja yang memiliki potensi untuk di
kembangan di kemudian hari.
Prosedur
seleksi.
Berbagai prosedur seleksi untuk membandingkan pelamar
dengan dengan spesifikasi jabatan tersedia. Langkah-langkah dalam prosedur
seleksi yang biasa digunakan adalah :
1. Wawancara
pendahuluan
2. Pengumpulan
data-data pribadi (biografi)
3. Pengujian (testing)
4. Wawancara yang
lebih mendalam.
5. Pemeriksaan
referensi-referensi prestasi.
6. Pemeriksaan
kesehatan.
7. Keputusan
pribadi.
8. Orientasi
jabatan.
Ada beberapa faktor yang cenderung mempengaruhi prestasi
karyawan. Beberapa faktor lain mungkin juga berpengaruh dalam kondisi-kondisi
tertentu, tetapi adalah tidak mungkin untuk menyatakan secara tepat semua
faktor yang dicari dalam diri karyawan potensial.
Beberapa faktor tersebut adalah :
1.
Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan dan pengalaman
kerja, untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan seseorang di waktu yang lalu.
2.
Bakat dan minat (aptitude and interest), untuk
memperkirakan minat dan kapasitas (kemampuan) seseorang.
3.
Sikap dan kebutuhan (attitudes and needs), untuk
meramalkan tanggungjawab dan wewenang seseorang.
4.
Kemampuan-kemampuan analitis dan manipulatif, untuk
mempelajari kemampuan pemikiran dan penganalisaan.
5.
Ketrampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai kemampuan dalam
pelaksanaan aspek-aspek teknik pekerjaan.
6.
Kesehatan, tenaga dan stamina, untuk melihat kemampuan fisik
seseorang dalam pelaksanaan pekerjaan.
Proses seleksi
Proses
seleksi di mulai salah semua lamaran memenuhi syarat dan di terima. Proses ini
melibatkan serangkaian tahap yang menambah komplektivitas sebelum pegawai di
ambil. Jadi proses seleksi adalah Serangkaian kegiatan yang di gunakan untuk
memutuskan apakah pelamar di terima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup
pemanduan kebutuhan pelamar dan organisasi. Dalam banyaknya personalia
penarikan dari seleksi di gabungkan dan disebut dengan istilah Employedment
pansel.
Proses
seleksi adalah: Pusat manajemen kepegawaian dan requitment dilakukan untuk
membantu proses seleksi ini. Bila seleksi diadakan tidak tepat maka daya upaya
sebelumnya akan sia-sia saja oleh karena itu tidaklah berlebihan bila di
nyatajkan bahwa seleksi adalah kunci sukses manajeme kepegawaian. Bahwa kunci
sukses organisasi.
Metode seleksi
Menurut Manullang merupakan dasar
penyeleksian yaitu:
1.
Keahlian.
Mencakup
3 aspek : Tehnikal skill, human skill, dan konseptual skill.
2.
pengalaman kerja.
3.
Umur.
4.
Jenis kelamin.
5.
Keadaan fisik.
6.
Perfonmance (penampilan)
7.
Bakat.
8.
Temperamen.
9.
Karakter.
Untuk eksternal
1.
penerimaan pendahuluan.
2.
Test-test penerimaan.
3.
Wawancara seleksi.
4.
Pemeriksaan referensi.
5.
Evaluasi medis (test kesehatan).
6.
Wawancara kepada atasan langsung.
7.
Keputusan.
Psikologi
test di lakukan yaitu di lakukian berbagai peralatan test yang mengatur menguji
keberanian temperamen kecerdasan, ketrampilan dan prestasi.
Bentuk-bentuk test ini mencakup
1.
intelegensi test.
2.
Pesonality test.
3.
Aptuted test (bakat).
4.
Interes test.
5.
Achiment test.
6.
Knowledged test.
7.
Fermonce test.
Orientasi Karyawan Baru
Setelah diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan dan diperkenalkan
dengan organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap orientasi merupakan
kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi.
Latihan dan Pengembagan Karyawan
Tujuan latihan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas
kerja karyawan dan mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan.
Peningkatkan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan latihan (training) dan/
atau pengembangan. Latihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan
keterampilan-keterampilan dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu,
terperinci dan rutin. Pengembangan punya ruang lingkup lebih luas dalam
pengembangan dan peningkatan kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian.
Metoda-metoda latihan dan Pengembangan
Pada umumnya karyawan dikembangkan dengan metode “on the
job” dan off the job”.
Metoda-metoda “on the job” yang
biasa digunakan adalah:
1. Coaching,
2. Planned
progression,
3. Rotasi
jabatan,
4. Penugasan
sementara,
5. Sistem-sistem
penilaian prestasi formal.
Pengembanngan “off the job”
dilakukan dengan:
1.
Program-program pengembangann eksekutif di
universitas-universitas atau lembaga-lembaga pendidikan lain,
2.
Latihan laboratorium,
3.
Pengembangan organisasi,
Pemberian Kompensasi kepada Karyawan
Kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagai
balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan
kegiatan di waktu yang akan datang.
Penetuan Kompensasi
Kebijakan-kebijakan dan praktek-praktek manajemen ditentukan
oleh interaksi dari 3 faktor, yaitu:
1.
Kesediaan membayar,
2.
Kemampuan membayar,
3.
Persyaratan-persyaratan pembayaran.
Bentuk-bentuk Pembayaran
Banyak
karyawan dibayar (dalam kas) pada setiap akhir hari kerja berdasarkan jumlah
jam kerja. Di lain pihak, banyak juga yang dibayar berdasar jam kerja yang
diterima pada akhir minggu. Bentuk
pembayaran ini disebut upah harian. Para karyawan lain dibayar dengan bentuk
gaji tetap tiap minggu, bulan, atau tahun. Disamping itu, bentuk upah insentif
banyak diberikan kepada karyawan bagian produksi dan penjualan. Banyak
perusahaan juga mempunyai rencana pembagian laba dimana karyawan menerima
sejumlah prosentase tertentu dari laba perusahaan sebagai pendapatan ekstra.
Pemeliharaan Kesehatan dan Keamanan
Bidang manajemen yang semakin penting adalah pemeliharaan kesehatan dan
keamanan karyawan. Perusahaan memperhatikan hal ini untuk memberikan kepada
karyawan, kondisi kerja yang lebih sehat dan lebih aman serta menjadi lebih
bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan tersebut, terutama bagi perusahaan
yang mengalami tingkat kecelakaan yang tinggi. Program ini dapat dilakukan
antara lain dengan penyediaan dokter dan klinik kesehatan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar