Kamis, 20 Maret 2014

Audit Manajemen Fungsi Keuangan


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
Manajemen keuangan merupakan menajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjakan aktiva tersebut.
Aktivitas bagian keuangan merupakan salah satu kegiatan fungsional utama di dalam operasional perusahaan yang merupakan serangkaian kegiatan dari seluruh sistem aktivitas bisnis. Pada aktivitas bagian keuangan, secara tidak langsung di dalamnya sudah termasuk aktivitas bagian-bagian lainnya, karena pada dasarnya setiap unit kegiatan membutuhkan dana atau biaya dari bagian keuangan. Oleh karena itu, fungsi bagian keuangan dalam suatu organisasi ditunjukkan untuk merencanakan, mengumpulkan, menganalisa, dan memonitor data dari seluruh aktivitas fungsional dalam suatu perusahaan.
Untuk memastikan adanya efektifitas dan transparansi penggunaan dana dalam suatu organisasi atau perusahaan, perlu dilakukan adanya suatu audit, khususnya audit pada manajemen fungsi keuangan. Audit manajemen fungsi keuangan dimaksudkan untuk mencari dan menemukan informasi tentang bagaimana rencana yang telah ditetapkan diwujudkan melalui berbagai kegiatan operasional yang disoroti khusus dari segi keuangan. Agar audit manajemen atas fungsi keuangan dapat mencapai sasarannya maka ada empat hal yang mutlak perlu mendapat perhatian, yaitu sasaran finansial perusahaan, perencanaan keuangan, organisasi dan pengawasan.




1.2  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka permasalahan yang dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana Pengertian dan Lingkup Audit Manajemen Keuangan?
2.      Bagaimana Manfaat Audit Manajemen Fungsi Keuangan?
3.      Bagaimana Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan?
4.      Bagaimana Strategi Pendekatan Audit Manajemen Fungsi Keuangan?

1.3  TUJUAN
1.    Mengetahui Pengertian dan Lingkup Audit Manajemen Keuangan
2.    Mengetahui Manfaat Audit Manajemen Fungsi Keuangan
3.    Mengetahui Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan
4.    Mengetahui Strategi Pendekatan Audit Manajemen Fungsi Keuangan


















BAB 2. PEMBAHASAN

2.1  Pengertian dan Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan
2.1.1   Pengertian Audit Manajemen Fungsi Keuangan
Audit atas fungsi keuangan dimaksudkan untuk mencari dan menemukan informasi tentang bagaimana rencana yang telah ditetapkan diwujudkan melalui berbagai kegiatan operasional disoroti khusus dari segi keuangan. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menghindari subjektivitas dalam melakukan audit manajemen keuangan ialah melakukan analisis hasil yang dicapai dalam perencanaan rencana untuk satu kurun waktu tertentu secara terus menerus.
Hasil yang nyatanya dapat dicapai itu diuji dengan tiga cara, yaitu (1) membandingkan arahan yang terdapat dalam rencana perusahaan dengan hasil yang benar-benar dicapai melalui implementasi rencana, (2) meneliti secara cermat rencana induk masing-masing bidang fungsional yang dimuat dalam rencana stratejik dengan maksud untuk melihat apakah rencana bidang fungsional yang telah disusun berperan efektif atau tidak dalam upaya mencapai tujuan perusahaan, (3) proses audit harus bermuara pada penilaian tentang tepat tidaknya struktur organisasi yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.
Fungsi bagian keuangan di dalam suatu organisasi adalah mengumpulkan, menganalisa dan memonitor data dari seluruh kegiatan fungsional dalam perusahaan. Peranan bagian keuangan sangat aktif, karena pada dasarnya setiap unit kegiatan membutuhkan biaya. Apabila peranan bagian keuangan menjadi pasif, maka setiap unit akan berfungsi untuk mengawasi jalannya kegiatan yang  utama.
Sewaktu situasi perekonomian cenderung menurun dan keadaan keuangan perusahaan menjadi pasif, maka pemeriksaan hanya akan berorientasi pada fungsi keuangan saja. Pada situasi demikian ini tidak menempatkan fungsi keuangan pada manajemen teratas selama jangka panjang dan pimpinan akan membuat proses keputusan jangka pendek.
Dalam perusahaan besar maupun sedang, fungsi keuangan adalah sebagai alat utama dalam proses pembentukan keputusan dengan alasan sebagai berikut:
1.      Bagian keuangan memberikan petunjuk yang berarti untuk meningkatkan siasat keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.Sebagai contoh: bagian keuangan akan membuat perhitungan agar mengetahui lebih dahulu jumlah biaya dan besarnya keuntungan atas perluasan perusahaan dalam bidang pemasaran untuk jangka waktu 3 tahun mendatang.
2.      Pengarahan dan dukungan dapat diberikan oleh bagian keuangan dalam bentuk kegiatan yang dapat menghasilkan pendapatan bersih dan pengembalian modal selama periode berjalan.Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kegiatan pada bagian anggaran belanja dan mengarahkan maksudnya untuk memonitor pelaksanaan kegiatan perusahaan terhadap standard kegiatannya.

Dalam sebuah perusahaan, bagian keuangan mempunyai beberapa permasalahan, antara lain:
a)      Berapa banyak perusahaan melakukan investasi dan aktiva apa saja yang dimasukkan dalam investasi tersebut. Masalah ini merupakan keputusan investasi perusahaan yang juga merupakan salah satu kegiatan utama fungsi manajemen keuangan yang disebut fungsi pengguna dana (allocation of fund).
b)      Bagaimana cara memperoleh kas untuk membelanjai investasi tersebut, hal ini merupakan keputusan pembelanjaan yang harus diambil oleh manajer bagian keuangan yang juga merupakan kegiatan utama fungsi keuangan yang lain, yang disebut sebagai mendapatkan dana (raising of fund).
Dalam suatu aktivitas perusahaan yang sedemikian berkembang dan tumbuh menjadi besar, akan timbul masalah lain yaitu pimpinan tidak lagi dapat mengawasi secara langsung semua aktivitas perusahaan, termasuk aktivitas fungsi keuangan. Rentang kendali antara pimpinan dan stafnya akan semakin besar. Untuk itu dirasakan perlu adanya alat bantu yang menjadi penghubung diantara keduanya sehingga pimpinan dapat mengetahui bahwa perusahaan telah berjalan sesuai dengan arah yang ditetapkan sehingga tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai. Salah satu bentuk penilaian terhadap aktivitas atau operasi tertentu, termasuk penilaian atas aktivitas fungsi keuangan adalah dengan melakukan audit manajemen.
Terdapat dua alasan mengapa suatu organisasi perlu dievaluasi atau dikaji ulang sistem perencanaan dan pengendalian aktivitas bagian keuangannya yaitu:
1)      Evaluasi dapat digunakan sebagai perencanaan di dalam pengambilan keputusan baik untuk top manajemen, pejabat atau pemberi bantuan kredit dan lembaga lainnya yang mempunyai hubungan erat dalam kegiatan operasional suatu perusahaan.
2)      Evaluasi dapat digunakan sebagai pedoman atau alat didalam pengawasan, apakah suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.

2.1.2   Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan
Agar audit manajemen fungsi keuangan dapat mencapai sasarannya maka ada empat hal yang mutlak perlu mendapat perhatian yaitu:
1.    Sasaran Finansial Perusahaan
Dalam pelaksanaan audit yang dapat dijadikan objek pertama audit adalah pencarian, penemuan, dan pengumpulan informasi tentang tercapai tidaknya sasaran finansial keuangan. Segi lain yang sangat penting dalam pelaksanaan audit ialah untuk meneliti apakah tujuan dan berbagai sasaran perusahaan memenuhi berbagai persyaratan. Seperti kelayakan, kewajaran, dapat dipertanggungiawabkan secara moral dan etika atau untuk menemukan fakta apakah berbagai komponen perusahaan memenuhi standar kinerja yang telah ditentukan atau tidak.

2.    Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan sebagai objek audit berarti dua hal, yaitu efektif tidaknya satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan dalam menyelenggarakan fungsi perencanaan bagi satuan kerja yang bersangkutan dan mencari dan menemukan fakta tentang mutu rencana yang disusun oleh para manajer satuan bisnis. Dengan perkataan lain audit harus bias menemukan fakta tentang apakah perusahaan dikelola dengan pendekatan kesisteman atau tidak dan apakah prinsip sinergi dan simbiosis diterapkan secara baik atau tidak.
3.    Organisasi
Dengan menjadikan organisasi satuan kerja di bidang keuangan sebagai sasaran audit, informasi yang diperoleh akan mampu memberi masukan penting tentang apakah organisasi di bidang keuangan itu dikelola dengan efektif atau tidak yang akan turut menentukan satuan kerja mampu menyelenggarakan fungsi pendukung yang diembannya atau tidak, dikenali faktor penyebabnya dan diberikan rekomendasi untuk mengatasinya.
4.    Pengawasan
Proses pengendalian atau pengawasan melalui analisis anggaran dan keuangan yang dimaksudkan untuk mengamankan kekayaan dan sumber finansial perusahaan. Hasilnya disampaikan kepada satuan-satuan kerja operasional untuk dimanfaatkan dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja masing-masing.

2.2  Manfaat Audit Manajemen Fungsi Keuangan
Manfaat audit manajemen fungsi keuangan, antara lain:
1.      Mengatur pencarian sumber-sumber dana yang dibutuhkan perusahaan kemudian mengatur penggunaan dana yang telah diperoleh. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan.
2.      Alat utama dalam proses pembentukan keputusan dengan alasan:
a.          Bagian keuangan memberikan petunjuk yang berarti untuk meningkatkan siasat keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.
b.         Pengarahan dan dukungan dapat diberikan oleh bagian keuangan dalam menghasilkan pendapatan bersih dan pengambilan modal selama periode berjalan.
3.      Manfaat audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
4.      Memeriksa dan mengevaluasi keefektifan dan efisiensi bagian keuangan dalam pemberian pengarahan dan penelitian keuangan yang meliputi keseluruhan organisasi termasuk pelaksanaan dari berbagai macam unit.
            5.  Beberapa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan yaitu:
a.         Akses ke pasar modal
b.         Biaya modal yang lebih rendah
c.         Penangguhan inefisiensi dan kecurangan.

2.3  Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan
Audit manajemen pada fungsi keuangan, bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program atau aktivitas keuangan yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Menurut Rusman Efendi (2011), ruang lingkup pada audit manajemen fungsi keuangan meliputi:
1)      Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi manajemen keuangan memainkan peranan dalam bidang usaha yang utama seperti strategi harga dan analisa biaya yang dibutuhkan. Strategi harga dalam perusahaan merupakan suatu unsur kritik dalam perencanaannya. Pemikiran harga yang ditingkatkan harus menunjukkan bukti peningkatan keuangan yang layak seperti untuk keuntungan jangka pendek, perkembangan dan peningkatan di masa yang akan datang.
Fungsi keuangan harus menjamin adanya sistem yang sama untuk penyusunan kegiatan dan biaya-biaya diluar kegiatan pokok. Hal ini harus disusun dengan baik untuk melengkapi manajemen dengan peralatan yang memadai untuk memonitor kegiatan organisasi yang sempurna serta unsur-unsur pelaksana.
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggungjawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggungjawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi:
1)      Mengambil keputusan investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan.
2)      Merencanakan untuk memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek, yaitu:
1)      Dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2)      Manajer kuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya.
3)      Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4)      Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.


2)      Struktur Organisasi
Kedudukan manajemen keuangan dalam struktur organisasi sangat peting. Tanggung jawab manajemen keuangan tidak hanya mencari dana dan mengelola kas, tetapi juga bertanggungjawab terhadap keputusan yang dibuat oleh organisasi perusahaan, karena hampir semua keputusan yang dibuat mempunyai konsekuensi dan bermuara pada bidang keuangan.
Dalam struktur organisasi, perusahaan biasanya menggunakan bentuk organisasi fungsional, di mana tugas, wewenang dan tanggung jawab dimulai dari direktur utama. Dalam menjalankan perusahaan, direktur utama membawahi para direktur fungsional, seperti produksi dan operasi, direktur pemasaran, direktur keuangan, dan direktur  personalia.Fungsi keuangan dalam organisasi perusahaan biasanya dipisahkan antara dua jabatan, yaitu bendaharawan (treasurer) dan kontroler (controller).

Tabel 1.1        Tanggung Jawab Bendaharawan dan Kontroler
KONTROLER
BENDAHARAWAN
Akuntansi
Menempatkan dana
Melaporkan informasi keuangan
Memelihara hubungan baik dengan bank
Pengamanan catatan atau arsip
Menginvestasikan dana
Menafsirkan data keuangan
Hubungan dengan investor
Penganggaran
Mengelola kas
Mengendalikan operasi
Mengasuransikan aset
Menilai hasil dan membuat rekomendasi
Memupuk hubungan baik dengan investor dan kreditor
Mempersiapkan pajak
Menilai kredit dan managih dana
Mengelola aset
Menempatkan campuran pendanaan
Melindungi aset
Mengelola dana pensiun
Laporan kepada instansi pemerintah

Daftar gaji


Gambar 1.1 Kedudukan Manajemen Keuangan pada Struktur Organisasi Perusahaan

3)      Manajemen atas Cash and Marketable Securities
Kas adalah seluruh uang tunai yang ada ditangan dan dana yang ada di bank dalam berbagai bentuk. Kas juga berfungsi sebagai alat tukar yang memungkinkan manajemen menjalankan berbagai kegiatan usaha. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Manajemen kas adalah pengelolaan atas sumber daya kas suatu organisasi. Manajemen kas memberikan kepada manajemen alat untuk berfungsinya suatu organisasi dengan menggunakan kas atau sumber daya likuid yang dimilikinya dengan cara yang tepat. Motif perusahaan memegang kas adalah:
a)      Motif transaksi, yaitu sebagai media untuk pertukaran dalam rangka membiaya transaksi normal yang terjadi seperti pembayaran kepada pemasok dan pembayaran gaji.
b)      Motif berjaga-jaga, yaitu motif yang berfokus pada kemampuan kas untuk menunjang daya beli pada saat timbul kejadian yang tidak diharapkan atau peluang yang tidak diperkirakan sebelumnya. Saldo untuk pencegahan berfungsi sebagai cadangan pada saat ketidakpastian meningkat sebagai akibat perubahan industri, ekonomi, dan dunia. Saldo untuk keperluan darurat ini umumnya disediakan dengan menggunakan portofolio dari pasar uang dan pasar modal.
c)      Motif spekulasi, yaitu motif yang timbul seiring dengan keinginan manajemen untuk memiliki sejumlah kas yang dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang timbul secara tidak terduga. Manajemen harus mempunyai prediksi bahwa saldo kas tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dari operasi normal organisasi.

Di dalam manajemen kas pada dasarnya meliputi kegiatan dalam:
*   Perencanaan kas (budget kas), yaitu estimasi terhadap posisi kas pada suatu saat tertentu dalam satu periode tertentu yang akan datang.
*   Pengendalian kas, yaitu pengendalian uang tunai yang didasarkan pada ramalan jangka pendek ats kebutuhan uang tunai, ramalan ini akan menentukan kebutuhan minimum dan maksimum akan uang tunai selama periode tertentu.
*   Pengelolaan saldo kas

)Marketable Securtities merujuk pada surat berharga yang mudah diperdagangkan di pasar modal. Surat berharga dapat berupa obligasi (bond), medium term notes (MTN), surat utang jangka pendek (satu tahun), commercial paper, promisasory notes, saham (common stock), dan sebagainya.
Investasi dalam surat berharga biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki kelebihan dana. Keputusan ini harus mempertimbangkan banyaknya dana yang diinvestasikan dan jenis surat berharga yang dipilih. Untuk memilih surat berharga harus mempertimbangkan beberapa resiko, yaitu:
a)        Resiko keuangan, yaitu resiko kembalinya dana yang diinvestasikan dalam surat berharga.
b)        Resiko tingkat bunga, yaitu resiko yang ditanggung sebagai akibat naik turunnya suku bunga bank.
c)        Resiko likuiditas, yaitu resiko yang berkaitan dengat cepat lambatnya surat berharga laku dipasar.
d)       Resiko inflasi, yaitu resiko yang ditanggung sebagai akibat naiknya harga barang..

4)      Manajemen atas Capital Expenditure
Capital Expenditure(belanja barang modal) disebut juga sebagai pengeluaran modal yaitu pengeluaran yang digunakan untuk mendapatkan atau menyempurnakan aktiva modal, seperti bangunana dan peralatan. Capital Expendituremerupakan pengeluaran dana oleh suatu perusahaan yang diharapkan menghasilkan manfaat selama periode waktu lebih dari satu tahun.Pengeluaran modal dilakukan dengan beberapa alasan:
*   Untuk ekspansi tingkat operasi, biasanya melalui akuisisi aktiva tetap. Suatu perusahaan yang sedang tumbuh seringkali mengganggap penting untuk mendapatkan aktiva tetap baru dengan cepat,meliputi pembelian fasilitas-fasilitas fisik, seperti pabrik dan properti.
*   Untuk penggantian, karena pertumbuhan suatu perusahaan lambat maka dilakukan penggantian atau memperbaharui aktiva-aktiva yang telah usang.
*   Memperbaharui sebagai alternative penggantian
*   Untuk tujuan-tujuan lain,seperti pengeluaran untuk iklan,riset dan pengembangan, konsultan manajemen & produk-produk baru. 

5)      Manajemen atas Portofolio dan Laporan Keuangan.
Manajemen portofolio merupakan pengelolaan yang di lakukan oleh beberapa analis riset dalam mengelola sekumpulan dana investor dengan proses yang sistematis, dinamis dan berkelanjutan.
Manajemen portofolio investasi mencakup proses perencanaan, inplementasi, evaluasi dan penyesuaian. Dengan mengikuti kerangka kerja tersebut pengelolaan investasi dapat memberikan hasil yang optimal. Sistematika proses manajemen portofolio memerlukan empat langkah utama, yaitu:
*      Menentukan tujuan dan batasan investasi
*      Memformulasikan strategi investasi dalam bentuk alokasi aset
*      Mengimplementasikan strategi dan monitoring
*      Melakukan penyesuaian

Laporan keuangan merupakan laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu. Laporan keuangan dapat dijadikan media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan.Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan keuangan dengan alasan:
*      Bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
*      Laporan keuangan sebagai alat komunikasi yang dapat memberikan informasi mengenai aktivitas perusahaan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.


2.4     Strategi Pendekatan Audit Manajemen Fungsi Keuangan
Untuk mencapai tujuan perusahan, para eksekutif mendelegasikan tugas dan tanggungjawab perusahaan dalam tingkat tertentu, sehingga strategi pendekatan dapat dioptimalkan dalam mencapai tujuan tersebut. Berapa besar wewenang dan tanggungjawab yang didelegasikan eksekutif, bukanlah masalah karena eksekutif memiliki akuntabilitas penuh untuk tugas, pekerjaan, departemen laba dan sebagainya. Eksekutif harus mengikuti apa yang terjadi dalam perusahaan, divisi, departemen dan tingkat supervisi yang lebih rendah agar dalam penyelenggaraannya, efektivitas dan efisiensi perusahaan dapat terus meningkat.
Terdapat tiga pendekatan audit yang yang digunakan dalam fungsi keuangan, yaitu:
a)      Audit laporan keuangan (financial statement audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
b)      Audit kepatuhan (compliance audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu.
c)      Audit operasional (operational audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.

Pemeriksaan manajemen terdiri dari dua dasar fungsi yang tetap objektif tetapi berbeda objeknya. Objek yang pertama adalah memeriksa atau mengevaluasi keefektivan bagian keuangan dalam pemberian pengarahan dan penelitian keuangan yang meliputi keseluruhan organisasi termasuk pelaksanaan dari berbagai macam unit. Objek yang kedua dari pemeriksaan adalah untuk mengatur efisiensi di dalam fungsi keuangan yang berhubungan dengan keuangan, akuntansi, budget dan pedoman kebijaksanaa.

Tabel 1.2 Program Pemeriksaan Manajemen Fungsi Keuangan.
N0
Proses Pemeriksaan Manajemen
Ulasan

1
Objek Keuangan:
Langkah pertama dalam proses ini ialah mengadakan pemeriksaan awal dan selajutnya memeriksa objek dari fungsi keuangan dalam organisasi tersebut. Keobjektifan keuangan harus dievalusi dengan maksud untuk menentukan bahwa mereka mendukung langsung obyek yang lebih penting.

Strategi obyektifitas keuangan perusahaan terdiri dari suatu rangkaian tafsiran dari obyek keuangan yang dapat dipergunakan sebagai pendukung dari keseluruhan maksud dan tujuan.
2
Bagian keuangan yang obyektif harus ditingkatkan dengan dua tujuan yang harus selalu diingat.
Pertama untuk menjamin keobyektifan data yang dijumpai dan yang kedua untuk menjamin bahwa kegiatan keuangan pada organisasi tersebut terus berjalan dan diperlukan adanya peningkatan dalam pengawasannya. Tugas pemeriksaan manajemen dalam langkah yang satu dan dua dibuat sesuai dengan pedoman yang sama dari seluruh obyek. Organisasi yakni mendukung kegiatan berbagai unit baik perusahaan maupun bukan perusahaan yang akan menetukan pedoman obyek atau standard perusahaan yang dirumuskan. Sebagai tambahan: proses pemeriksaan harus berhati-hati dalam menganalisa keseluruhan obyek perusahaan yang penting dan setiap unit kegiatan yang berkemampuan serta tetap berpedomanpada apa yang telah digariskan.
Departemen obyektifitas untuk fungsi keuangan adalah suatu contoh dari obyek bagian keuangan yang akan dipergunakan untuk tujuan yang lebih penting. Dalam proses analisa obyek keuangan, kelompok pemeriksa manajemen harus hati-hati meneliti dan mengarahkan kegiatan yang sedang dijalankan oleh perusahaan. Langkah-langkah untuk melakukan dukungan ini harus digambarkan lebih teliti dalam perencanaan maupun pengawasan dari berbagai unsur pemeriksaan manajemen.

3
Perencanaan :
proses pemeriksaan manajemen harus berhati-hati menganalisa perencanaan ihtisar fungsi keuangan.

Pedoman dasar perencanaan tahunan pada bagian keuangan adalah suatu contoh dari bentuk dan ukuran dasar perencanaan keuangan. Dasar perencanaan yang terpisah harus digabungkan dalam satu wadah oleh fungsi keuangan untuk mendukung setiap obyektifitas yang lebih penting.
4
Di dalam fase proses perencanaan pemeriksaan keuangan harus memperhatikan mutu dan keefektifan dari pimpinan perusahaan.
Bagian perencanaan adalah teknik membuat perencanaan melalui obyek utama di teruskan ke obyek pertengahan dan seterusnya ketingkat yang lebih rendah dalam organisasi tersebut dan berbagai unit departemen.
Rencana tindakan bagian ukuntansi menunjukkan rencana kegiatan dan tindakan yang terperinci untuk keuangan setiap unit. Daftar ini termasuk sub-set dari perencanaan akuntansi budget, dan pajak-pajak yang selalu di hubungkan dengan obyek utama. Sub-set itu  dibagi menjadi departemen akuntansi dan analisa keuangan dari perencanaan tindakan.

5
Orgasisasi:
Kebenaran dari fungsi keuangan dalam perusahaan ditunjukkan dalam cara fungsi ini pada luasnya struktur organisasi perusahaan. Agar fungsi keuangan memberikan pertolongan yang berarti dan bermanfaat, maka harus bebas dari kegiatan unit yang lain dan pada tingkat yang sama seperti pada setiap unit lain yang lebih utama.
Analisa bagian organisasi harus di masukkan dalam fumgsi keuangan agar meningkatkan keberhasilan dan efesiensi data keuangan.
Pemeriksaan manajemen supaya menganalisa keefektifan organisasi bagian keuangan dengan membandingkan rencana organisasi dengan kemampuan organisasi dalam meningkatkan keberhasilan.

Di dalam diagram kedudukan orgasasi berbadan hukum. Dalam pasal ini fungsi keuangan melaporkan pada pimpinan perusahaan untuk mendapat dukungan yang diperlukan untuk menyelesaikan obyek yang lebih penting yang terpaksa membutuhkan bantuan keuangan.
Di dalam diagram organisasi bagian keuangan. Fungsi keuangan yang lebih penting seperti akuntansi budget dan pajak-pajak yang dipisahkan menjadi sub-unit. Dalan hal ini pemecahan akan mengurangi kesamaan (rangkap) usaha dan keberhasilan partner kerja dapat terkendali dengan baik.

6
Pengawasan
Fungsi pengawasan dibagi dalam dua bagian dalam unit keuangan: akuntansi dan anggaran belanja atau analisa keuangan bidang akuntansi bertanggung jawab untuk menyusun, memilih, mangalisa dan melaporkan hasil kegiatan bagian keuangan.
Laporan tersebut memuat susunan dan laporan-laporan lain yang berhubungan dengan keuangan.
Departemen anggaran belanja bertangungjawab penuh dalam pelaksanaan system informasi keuangan dalam perusahaan, yang akan mengumpulkan data dari berbagai macam kegiatan.
Data itu juga harus dipergunakan oleh setiap unit dalam memonitor dan mengukur kebarhasilan mereka.

Maksud utama dalam pengawasan fungsi keuangan adalah untuk menjamin berbagai tingkat manajemen menerima informasi yang diperlukan untuk harian, mingguan, dan proses pembuatan laporan bulanan.
Bagian keuangan juga harus menjamin bahwa data yang diperoleh adalah akurat, dapat dibuktikan kebenarannya dan bermanfaat untuk keseluruhan organisasi. Unsur pemeriksaan keuangan yang direncanakan untuk menjamin bahwa obyektifitas utama akan didapat.

7
Akuntansi:
Pengawasan yang terpenting dalam fungsi akuntansi harus dievaluasi dan diperiksa.
Pemeriksaan pertanyaan-pertanyaan untuk bagian penulisan akuntansi terdiri dari daftar dan penjelasan singkat dari berbagai pengawasan akuntansi yang seharusnya berada pada bagian akuntansi. Berbagai pertanyaan yang direncanakan oleh tim pemeriksa manajemen untuk menetukan kuat-lemahnya proses pengawasan akuntansi.

Setiap pengawasan yang tidak efisian agar dicatat di bawah bagian ulasan dan kemudian di ikhtisarkan pada perkiraan biaya seperti taksiran biaya yang tidak efisien pada bagian keuangan.

8
Anggaran Belanja dan Analisa Keuangan:
Proses pemeriksaan dalam anggaran belanja dana analisa keuangan berbeda dengan pengawasan mesin yang mendetail yang dibutuhkan dalam akuntansi untuk menjamin keefektifan sumber-sumber keuangan perusahaan.
Anggaran belanja dan analisa keuangan dibuat untuk menjamin bahwa informasi yang benar dapat diperoleh dan dapat dibuktikan kebenarannya.


Pengawasan dengan Tanya jawab untuk bagian anggaran belanja terdiri dari suatu daftar pedoman pengawasan yang direncanakan untuk memonitor efisiensi dan keberhasilan dari data deparetemen anggaran belanja.
Pertimbangan penelitian juga harus termasuk unsur-unsur untuk mengevaluasi hasil keuangan bila dibandingkan dengan standard yang ditafsirkan.
9
Staf pemeriksaan manajemen harus berhati-hati meneliti kembali berbagai pertanyaan dalam pengawasan dengan tanya jawab untuk bagian anggaran belanja.
Problem yang utama terungkap dalam langkah ini dapat dimasukkan dalam analisa keuangan atau budget.
Pada bagian lain problem itu dapat disebabkan oleh ketidak mampuan unit pelaksana untuk memperoleh data yang benar.
Pengawasan kelemahan yang telah dimasukkan selama proses pemeriksaan akan dibuatkan ringkasaannya seperti pada ikhtisar tafsiran biaya pada taksiran biaya yang tidak efisien pada bagian keuangan

Program Audit Manajemen Fungsi Keuangan
Proses audit manajemen dibagi atas:
a.       Tujuan Keuangan
1)   Memeriksa sasaran keuangan untuk menentukan apakah fungsinya secara langsung mendukung sasaran utama perusahaan.
2)   Sasaran departemen keuangan harus memperhatikan dua tujuan, yang pertama adalah untuk memastikan bahwa tujuan utama dapat dipenuhi, dan kedua untuk meyakinkan bahwa operasi keuangan memberikan pada perusahaan berupa pengarahan keuangan dan pengendalian yang diperlukan.
3)   Mengetahui apakah perusahaan mencapai standar dan sasaran yang ditentukan.
b.      Perencanaan
1)      Menganalisa perencanaan fungsi keuangan.
2)      Menilai mutu dan efektivitas rencana induk departemen.
c.       Organisasi
1)      Legitimasi fungsi keuangan dalam perusahaan terlihat pada kedudukan fungsi tersebut pada struktur organisasi seluruh perusahaan tersebut.
2)      Organisasi antar departemen harus diselaraskan dengan berbagai fungsi keuangan yang utama untuk membuat dan menyajikan data keuangan yang efektif dan efisien.
d.      Pengendalian
1)      Akunting
Bidang akunting bertanggungjawab untuk mengumpulkan, menyrotir menganalisa dan melaporkan hasil keuangan operasi mekanisme pengawasan utama.  Pada fungsi akunting harus dinilai dan diuji dengan mengajukan pertanyaan agar tim audit manajemen dapat menentukan kelemahan dan kekuatan proses pengawasan akunting.
2)      Anggaran dan Analisa Keuangan
Tanggungjawab utama departemen ini adalah untuk menjalankan sistem informasi keuangan dalam organisasi yang akan menghasilkan data bagi berbagai unit operasi.  Pengawasan anggaran dan analisa keuangan dibuat untuk memastikan bahwa informasi yang sesuai dihasilkan oleh bagian ini dan diteruskan pada unit operasi yang bersangkutan.



BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Audit atas fungsi keuangan dimaksudkan untuk mencari dan menemukan informasi tentang bagaimana rencana yang telah ditetapkan diwujudkan melalui berbagai kegiatan operasional disoroti khusus dari segi keuangan.
Agar audit manajemen atas fungsi keuangan dapat mencapai sasarannya maka ada empat hal yang mutlak perlu mendapat perhatian, yaitu sasaran finansial perusahaan, perencanaan keuangan, organisasi dan pengawasan.
Manfaat audit manajemen fungsi keuangan, antara lain mengatur pencarian sumber-sumber dana yang dibutuhkan perusahaan, alat utama dalam proses pembentukan keputusan, manfaat audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, memeriksa dan mengevaluasi keefektifan dan efisiensi bagian keuangan dan beberapa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan.
Ruang lingkup pada audit manajemen fungsi keuangan, meliputi fungsi manajemen keuangan, struktur Organisasi, manajemen atas cash and marketable securities, manajemen atas capital expenditure, manajemen atas portofolio dan laporan keuangan.
Terdapat tiga pendekatan audit yang yang digunakan dalam fungsi keuangan, yaitu audit laporan keuangan (financial statement audit), audit kepatuhan (compliance audit), audit operasional (operational audit).






DAFTAR PUSTAKA

Alexander Hamilton Institute. 1986. Manajemen Audit. Surabaya: Usaha Nasional.
Efendi Rusman. 2011. Manajemen Audit. Tanggerang: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Budhi. 1 Maret 2014 dalam http://dc183.4shared.com/doc/mds8v4O5/preview.html
Weston. F.D, dan Copeland. E.T. 1992. Manajemen Keuangan. Ed. Delapan. Alih Bahasa Wasana dan Kibrandoko. Jakarta: Binarupa Aksara.



2 komentar:

  1. blog yang sangat membantu
    kunjungi juga http://dapukkk.blogspot.co.id/

    BalasHapus
  2. Saya akan sangat merekomendasikan layanan pinjaman Mr Pedro kepada siapa pun yang membutuhkan bantuan keuangan, dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi, saya memuji diri Anda dan staf Anda untuk layanan dan layanan pelanggan yang luar biasa, karena ini adalah aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi peminjam seperti saya. Berharap yang terbaik untuk masa depan Anda. Pak Pedro adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, ini email mereka. pedroloanss@gmail.com Atau WhatsApp: +18632310632   Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dengan tulus hati saya selamanya berterima kasih.
    Anda dapat menghubungi Mr Pedro Jerome untuk bantuan keuangan berikut seperti Home Loan, Car Loan, Business Loan, Personal Loan, Merchant Loan, Loan.

    BalasHapus