BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Akuntansi
sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan
akuntansi dalam domain publik yang memiliki wilayah lebih luas dan kompleks
jika dibandingkan dengan sektor swasta. Hal tersebut tidak hanya disebabkan
oleh luasnya jenis dan bentuk organisasi yang berada di dalamnya, tetapi juga
karena kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga ublik tersebut,
seperti BUMN, BUMD, LSM, dll. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik
dapat diartikan sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan
usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan hak publik.
Organisasi sektor publik merupakan sebuah
entitas ekonomi yang memiliki keunikan tersendiri. Disebut dengan entitas
ekonomi karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil bahkan bisa
dikatakan sangat besar. Organisasi sektor publik juga melakukan transaksi
ekonomi ekonomi dan keuangan. Tetapi berbeda dengan entitas ekonomi yang lain, khususnya
perusahaan komersial yang mencari laba, sumber ekonomi organisasi sektor publik
dikelola tidak untuk tujuan mencari laba (nirlaba).
Organisasi sektor publik ini muncul dalam
berbagai bentuk di masyarakat. Sebagian besar merupakan organisasi pemerintah,
baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Ada pula yang menjalankan
aktivitasnya dalam berbagai bentuk yayasan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
latar belakang diatas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
karakteristik dan lingkungan organisasi menurut deddi noerdiawan?
2.
Bagaimana prof. Dr.
Mardiasmo menjelaskan karakteristik dan lingkungan organisasi sektor publik?
3.
Apakah perbedaan dari
kedua buku tersebut?
2.3 Tujuan
Tujuan
disusunnya papaer ini adalah :
1.
Untuk mengetahaui dan mempelajari
isi dari masing masing buku akuntansi sektor publik khususnya pada bab
karakteristik dan lingkungan organisasi sektor publik
2.
Memahami perbedaan
diantara kedua buku akuntansi sektor publik tersebut
3.
Memenuhi tugas mata
kuliah akuntansi sektor publik
BAB II
HASIL DAN
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik dan lingkungan sektor publik (deddi
nordiawan)
Organisasi
sektor publik memiliki ciri ciri sebagai berikut:
1.
Dijalankan tidak untuk
mencari keuntungan finansial
2.
Dimiliki secara
kolektif oleh publik
3.
Kepemilikan atas
sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang dapat diperjual belikan
4.
Keputusan keputusan
yang terkait kebijakan maupun operasi didasarkan pada konsensus
Selain
memiliki ciri organisasi ektor publik
juga memiliki kesamaan dengan entitas lainnya yaitu :
1.
Keduanya merupakan
bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah sistem perekonomian nasional yang
secara bersama sama menggunakan sumber daya, baik sumber daya
finansial,modal,maupun manusia keduanya saling bertransaksi dan saling
membutuhkan.
2.
Keduanya sama sama
menghadapi sumber daya ekonomi yang terbatas untuk mencapai tujuan tujuannya
3.
Keduanya mempunyai
pola manajemen keuangan yang sama yang dimulai dari perencanaan sampai
pengendalian dimana penggunaan akuntansi menjadi kebutuhan
4.
Dalam beberapa hal,
keduanya mempunyai output produk yang sama. Misalnya dalam hal transportasi
umum.
Perbedaan
sektor publik dengan sektor swasta
a.
Tujuan organisasi
Perusahaan
komersial bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham melalui
penciptaan keuntungan , sedangkan organisasi sektor publik mempunyai tujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melaui pelayanan. Atau istilah
lainnya profit oriented dan non profit oriented
b.
Sunber sumber
pendanaan
Perusahaan
komersial didanai oleh hasil operasi perusahaan bersangkutan selain investasi
dari pemegang saham. Organisasi sektor publik mendanai operasinya tidak melalui
laba operasi tetapi melalui cara khusus berupa sumbangan atau donasi yang
bersifat sukarela.
c.
Peraturan perundangan
Organisasi
sektor publik khususnya organisasi pemerintah harus melakukan aktivitasnya
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.sedangkan bagi perusahaan
komersial mereka bisa memilih aktivitas mana yang akan dilakukan atau produk
apa yang akan dibuat berdasarkan pertimbangan untung dan rugi.
Dari paparan diatas entitas ekonomi dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
1. Perusahaan komersial yang mencari laba
2. Organisasi sektor publik yang tidak mencari laba ( nirlaba)
Organisasi sektor publik dibagi menjadi dua lagi yaitu:
1. Yang dimiliki oleh swasta
2. Yang merupakan institusi pemerintah
Perkembangan
akuntansi sektor publik
Terjadinya
reformasi di banyak negara khususnya di indonesia juga memberikan dampak
signifikan dalam perkembangan akuntansi sektor publik. Tuntutan agar pemerintah
dikelola secara profesional dan efisien membuka kesadaran bagi setiap orang,
terutama aparat pemerintah untuk senantiasa tanggap akan tuntutan lingkungannya
dengan berupaya memberikan pelayanan terbaik secara transparan dan
berakuntabilitas.
S ejarah organisasi sektor publik
sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun
yang lalu. Dalam buku vernon karn (1989) sebagaimana dikutip oleh indra bastian
(2001) menjelaskan bahwa praktik akuntansi sektor publik sebenarnya telah ada
sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kemunculannya lebih dipengaruhi pada
interaksi dan kekuatan sosial masyarakat yang umumnya berbentuk organisasi
sektor publik ini, dapat diklasifikasikan dalam:
1.
Semangat kapitalis
2.
Peristiwa politik dan
ekonomi
3.
Inovasi teknologi
Sejarah juga menunjukkan bahwa praktik pencatatan telah
dilakukan di zaman mesir kuno. Dimasa yunani, pemerintah yang berkuasa membagi
secara adil berbagai sumber pendapatan yang diterima “phartenon” sebutan bagi
organisasi kementrian yang bertugas. Di roma praktik akuntansi untuk mendukung
mekanisme pajak dilakukan oleh semua pejabat baik itu gubernur maupun kaisar.
Diabad akhir 14 praktik pencatatan keuangan ditemukan di genoa.
Pada abad ke
15 sampai abad ke 17 proses pelaporan dikembangkan lebih rinci terutama untuk
informasi tenaga kerja,metode produksi ,tipe dan kualitas barang yang
diproduksi,harga penjualan, hingga metode pemasaran. Pada akhir abad ke 18
terjadi perubahan mendasar dalam aturan bisnis. Inisiatif individu lebih
dihargai dan diberi peluang seluas luasnya . diabad ke 19 dan ke 20
perkembangan dimasa itu adalah dimulainya praktik audit dana pemerintah. Pada
saat itu para pejabat pemerintah bertugas mengaudit juga memiliki tanggung
jawab adminstratif lain seperti penjaga permata mahkota, pengawas utang
berbunga dan sebagainya. Di tahun 1832 dibentuk komisi audit yang melaporkan
kedewan perwakilan rakyat tentang pelaksanaan pengeluaran dana.
2.2
Karakteristik dan lingkungan sektor publik (Prof. Dr.
Mardiasmo)
Dalam beberapa hal, akuntansi sektor
publik berbeda dengan akuntansi sektor swasta yang disebabkan karena adanya
perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Organisasi sektor publik bergerak dalam
lingkungan yang sangat kompleks dan turbulance.
Adapun komponen-komponen yang mempengaruhi organisasi sektor publik adalah:
a.
Faktor ekonomi yang
terdiri dari:
Ø Pertumbuhan ekonomi
Ø Tingkat inflasi
Ø Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
Ø Struktur produksi
Ø Tenaga kerja
Ø Arus modal dalam negeri
Ø Cadangan devisa
Ø Nilai tukar mata uang
Ø Utang dan bantuan luar negeri
Ø Infrastruktur
Ø Teknologi
Ø Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi
Ø Sektor informal
b.
Faktor politik yang
terdiri dari:
Ø Hubungan negara dan masyarakat
Ø Legitimasi pemerintah
Ø Tipe rezim yang berkuasa
Ø Ideologi negara
Ø Elit politik dan massa
Ø Jaringan internasional
Ø Kelembagaan
c.
Faktor kultural yang
terdiri dari:
Ø Keragaman suku, ras, agama, bahasa, dan budaya
Ø Sistem nilai di masyarakat
Ø Historis
Ø Sosiologi masyarakat
Ø Karakteristik masyarakat
Ø Tingkat pendidikan
d.
Faktor demografi yang
terdiri dari:
Ø Pertumbuhan penduduk
Ø Struktur usia penduduk
Ø Migrasi
Ø Tingkat kesehatan
Value
For Money
Value for money
merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang berdasarkan pada
tiga elemen utama yaitu:
a.
Ekonomi merupakan
perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir
input resources yang digunakan yaitu dengan cara menghindari pengeluaran yang
boros dan tidak produktif.
b.
Efisiensi yaitu
pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu. Jadi, dapat dikatakan
bahwa effisiensi merupakan perbandingan output/input dengan standar kinerja
atau target yang telah ditetapkan.
c.
Efektivitas secara sederhana
diartikan sebagai perbandingan antara outcome dengan input. Jadi, efektivitas
ini merupakan tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
Ketiga point di atas merupakan
elemen utama value for money. Berdasarkan perkembangan zaman, beberapa pihak
merasa bahwa perlu ditambahkan dua elemen lain,yaitu:
a.
Keadilan (equity)yang mengacu pada adanya
kesempatan sosial (social opportunity)
yang sama untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas dan kesejahteraan
ekonomi.
b.
Kesetaraan (equality) berkaitan dengan
pendistribusian uang publik secara merata
Value for money dapat
tercapai apabila organisasi telah menggunakan biaya input paling kecil untuk
mencapai output yang optimum dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Implementasi konsep value for money diyakini dapat memperbaiki akuntabilitas
sektor publik dan memperbaiki kinerja sektor publik. Manfaat implementasi
konsep value for money:
a.
Meningkatkan
efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran
b.
Meningkatkan mutu
pelayanan publik
c.
Menurunkan biaya
pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya penghematan
penggunaan input
d.
Alokasi belanja yang
lebih berorientasi pada kepentingan publik
e.
Meningkatkan kesadaran
akan uang publik (public cost awarness)sebagai
alat pelaksanaan akuntabilitas publik.
Perbedaan
dan Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
Perbedaan Sektor
Publik dan Sektor Swasta
a.
Tujuan Organisasi
Setiap organisasi pastilah
memiliki tujuan organisasi yang berbeda-beda antara organisasi satu dengan
organisasi lainnya. Begitu juga dengan sektor publik dan sektor swasta.
Ditinjau dari tujuan organisasi, sektor swasta dan sektor publik memiliki
perbedaan yang mencolok. Pada sektor swasta jelas sekali tampak tujuan untuk
memperoleh laba sebanyak-banyaknya. Sedangkan pada sektor publik, tujuan
utamanya adalah untuk memberikan pelayanan pada publik seperti rumah sakit,
pendidikan, kesehatan, dll.
b.
Sumber Pembiayaan
Dari sumber pembiayaan atau
struktur modal, sektor publik dan sektor swasta memiliki perbedaan dalam hal
bentuk, jenis, dan tingkat risiko. Pada sektor publik, sumber pembiayaannya
didapatkan dari pajak dan retribusi, charging
for services, laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah berupa
utang luar negeri dan obligasi pemerintah, dan pendapatan lainnya yang sah
serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang telah
ditetapkan. Pada sektor swasta sumber pembiayaannya dibedakan menjadi dua yaitu
sumber pembiayaan internal dan sumber pembiayaan eksternal. Contoh sumber
pembiayaan internal yaitu bagian laba yang diinvestasikan kembali ke perusahaan
dan modal pemilik. Sedangkan pembiayaan eksternal contohnya penerbitan
saham,penerbitan obligasi, peminjaman bank.
c.
Pola
pertanggungjawaban
Pada sektor publik manajemen
bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan berasal
dari masyarakat. Sedangkan pada sektor swasta bertanggung jawab kepada pemilik
perusahaan (pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pola
pertanggungjawaban pada sektor publik dibedakan menjadi dua yaitu secara
vertikal dan horizontal. Pertanggungjawaban vertikal adalah pertanggungjawaban
atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi misalnya
pertanggungjawaban pemerintah kepada parlemen. Sedangkan pertanggungjawaban
horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
d.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada sektor
publik bersifat birokratis, kaku, hierarkis, sedangkan pada sektor swasta lebih
fleksibel. Beberapa faktor utama yang membedakan struktur organisasi yang satu
dengan lainnya yaitu fungsi, strategi, dan tujuan organisasi.
e.
Karakteristik anggaran
dan stakeholder
Jika dilihat dari karakteristik
anggaran, rencana anggaran pada sektor publik dipublikasikan kepada masyarakat
secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan karena anggaran bukanlah
rahasia negara. Sementara untuk anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup
bagi publik karena merupakan rahasia perusahaan.
f.
Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi yang biasa
digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis akrual sedangkan pada
sektor publik menggunakan sistem akuntansi berbasis kas
Persamaan Sektor Publik dan Sektor
Swasta
Ada beberapa hal yang memiliki
persamaan antara sektor publik dengan sektor swasta yaitu:
a.
Merupakan bagian
integral dari sistem ekonomi suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya
yang sama untuk mencapai tujuan organisasi
b.
Keduanya menghadapi
masalah yang sama yaitu masalah kelangkaan sumber daya sehingga dituntut untuk menggunakan sumber
daya organisasi secara ekonomis, effisien, dan efektif.
c.
Proses pengendalian
manajemen termasuk manajemen keuangan pada dasarnya sama yaitu membutuhkan
informasi handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
(perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian)
d.
Pada beberapa hal,
kedua sektror menghasilkan produk yang sama. Contohnya sama-sama bergerak di
bidang transportasi massa,pendidikan,kesehatan, dll.
e.
Kedua sektor terikat
pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang disyaratkan.
Tujuan Akuntansi Sektor Publik
Tujuan akuntansi sektor publik menurut American Accontin Association (1970)
dalam Glynn (1993) yaitu:
a.
Memberikan informasi
yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, effisien, dan ekonomis atas suatu
operasi dan alokasi sumber daya yang digunakan organisasi.
b.
memberikan informasi
yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab
mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang
menjadi wewenangnya, dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan
hasil operasi serta penggunaan dana publik kepada masyarakat.
Akuntansi sektor
publik terkait dengan tiga hal pokok yaitu penyediaan informasi, pengendalian
manajemen, dan akuntabilitas. Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan
keputusan terutama untuk membantu manajer dalam melakukan alokasi biaya sumber
daya. Informasi akuntansi ini dapat digunakan unutk menentukan biaya suatu
program, proyek, atau aktivitas serta kelayakannya baik secara ekonomis maupun
teknis. Dengan informasi akuntansi,
pemerintah dapat menentukan biaya pelayanan yang diberikan kepada publik,
menetapkan biaya standar, dan harga yang akan dibebankan kepada publik atas
suatu pelayanan. Selain itu, informasi akuntansi dapat digunakan untuk membantu
dalam pemilihan program yang efektif dan ekonomis serta untuk penilaian
investasi.
Hal yang berkaitan
dengan pengendalian manajemen adalah pengukuran kinerja yang juga memerlukan
informasi akuntansi terutama untuk menentukan indikator kinerja (performance indicator) sebagai dasar
penilaian kinerja. Pada tahap akhir proses pengendalian manajemen, akuntansi
dibutuhkan dalam pembuatan laporan keuangan sektor publik.
Akuntansi
Sektor Publik dan Good Governance
Menurut World Bank
memberikan definisi governance sebagai “the
way state power is used in managing economic and social resources for
development of society”. Sementara menurut United Nation Development
Program (UNDP) mendefinisikan governance sebagai “the exercise of political, economic, and administrative authority to
manage a nation’s affair at all levels”. Dalam hal ini, World Bank lebih
menekankan pada cara pemerintah mengelola sumber daya sosial dan ekonomi untuk
kepentingan pembangunan masyarakat, sedangkan UNDP lebih menekankan pada aspek
politik, ekonomi, dan administratif dalam pengelolaan negara.
Karakteristik Good
Governance menurut UNDP, meliputi:
a.
participation
keterlibatan masyarakat dalam
pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga
perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya
b.
rule of law
kerangka hukum yang adil dan
dilaksanakan tanpa pandang bulu
c.
transparency
dibangun atas dasar memperoleh
informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara langsung dapat
diperoleh oleh mereka yang membutuhkan
d.
responsiveness
lembaga-lembaga publik harus cepat
dan tangkap dalam melayani stakeholder
e.
consensus orientation
berorientasi pada kepentingan
masyarakat yang lebih luas
f.
equity
setiap masyarakat memiliki
kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan
g.
efficiency and
effectiveness
pengelolaan sumber daya publik
dilakukan secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif)
h.
accoutability
pertanggungjawaban kepada publik
atas setiap aktivitas yang dilakukan
i.
strategic vision
penyelenggara pemerintahan dan masyarakat
harus memiliki visi jauh ke depan
Untuk mewujudkan good
public and corporate governance dalam rangka menciptakan kesejahteraan
masyarakat, maka diperlukan serangkaian reformasi di sektor publik yaitu:
a.
reformasi kelembagaan
b.
reformasi manajemen publik
c.
reformasi sistem
anggaran
d.
reformasi sistem
akuntansi
e.
reformasi sistem
pemeriksaan
f.
reformasi sistem
manajemen keuangan daerah
Akuntabilitas
Publik
Akuntabilitas publik
adalah kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,
melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi
tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah yang memiliki hak dan kewenangan
untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Akuntabilitas ini dibedakan menjadi
dua macam yaitu:
a.
akuntabilitas vertikal
adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada pemegang otoritas yang
lebih tinggi. Misalnya pertanggungjawaban pemetintah daerah ke pemerintah pusat
b.
akuntabilitas
horisontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
Ada empat dimensi
akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik yaitu:
a.
akuntabilitas
kejujuran dan akuntabilitas hukum
akuntabilitas kejujuran erat
kaitannya dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan. Sedangkan akuntabilitas hukum
terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang
disyaratkan dalam penggunaan sumber dana politik
b.
akuntabilitas proses
akuntabilitas proses berhubungan
dengan masalah cukup atau tidak cukup baiknya prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan tugas dalam hal sistem informasi akuntansi, sistem informasi
manajemen, dan prosedur administrasi. Baik tidaknya akuntabilitas publik ini
dapat dilihat dari pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif, dan murah
biaya
c.
akuntabilitas program
dimensi ini berhubungan dengan
pertimbangan dapat tercapai atau tidaknya tujuan yang ditetapkan dan
mempertimbangkan alternatif program yang memberikan hasil optimal dengan biaya
minimal
d.
akuntabilitas
kebijakan
akuntabilitas kebijakan
berhubungan erat dengan pertanggungjawaban pemerintah baik pusat maupun daerah atas kebijakan yang
diambilnya.
2.3
Perbedaan dari kedua buku
Karakteristik dan lingkungan sektor publik yang dijelaskan
pada buku deddi nordiawan materi dejelaskan secara sangat singkat. Bahasa yang
digunakan mudah dicerna tetapi dalam buku ini hanya menjelaskan poin poinnya
saja tidak secara mendetail. Sedangkan prof. Dr. Mardiasmo menjelaskan lebih
detail dan rinci dalam bukunya.. materi materi yang belum ada di buku deddi
nordiawan dijelaskan oleh mardismo. Seperti sifat dan karakteristik akuntansi
sektor publik yang meliputi faktor ekonomi,faktor politik, faktor kultural dan
faktor demografi. Selain itu dijelaskan pula tentang value for money ,input dan
output, sasaran antara, juga outcome dari organisasi sektor publik.
Dalam buku ini di jelaskan secara luas
hal hal yang belum di jelaskan dalam buku deddi nordiawan ataupun yang masih
kurang dalam buku deddi nordiawan.
Materi yang
disampaikan pun sudah menyesuaikan denga perkembangan organisasi sektor publik
pada saat ini.
BAB III
KESIMPULAN
Organisasi
sektor publik merupakan suatu entitas ekonomi dikarenakan akuntan sektor publik
juga menggunakan sumber-sumber daya ekonomi dalam menjalankan bisnisnya. Dalam
menjalankan bisnisnya, akuntan sektor publik memiliki perbedaan maupun
persamaan dengan entitas lainya. Secara umum perbedaan yang menonjol antara
akuntan sektor publik dengan entitas lainya adalah bahwa akuntan sektor publik
merupakan suatu entitas nirlaba(kesejahteraan masyarakat), lain halnya dengan
entitas lain yang menjalankan bisinis untuk memperoleh keuntungan(kesejahteraan
pemegang saham). Sedangkan persamaan yang menonjol antar entitas di atas adalah
bahwa keduanya merupakan suatu entitas yang menjalankan kegiatanya dengan
sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan entitas tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Nordiawan,deddi.
2009, Akuntansi sektor publik. Jakarta
: salemba empat.
Prof.
Dr. Mardiasmo. MBA. Ak.. 2009, Akuntansi
sektor publik, Yogyakarta : CV
Andi offset
Tidak ada komentar:
Posting Komentar