1. TINJAUAN PUSTAKA
1.
SIFAT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN
1.1.
Penelahaan Atas Siklus Investasi Dan
Pembiayaan
Secara
teratur manajemen mengambil keputusan tentang bagaimana cara menggunakan sumber
daya untuk mencapai tujuan-tujuanya. Auditor biasanya ingin memperoleh jawaban
terhadap pertanyaan-peranyaan berikut ketika mengaudit siklus investasi dan
pembiayaan.
·
Aktiva apa yang diperlukan untuk
mendukung operasi entitas, dan apakah rencana jangaka panajang manajemen untuk
menumbuhkan dasar aktiva entitas?
·
Aktiva apa yang diakuisisi. Atau
dilepaskan selama periode berjalan?
·
Bagaimana altiva yang baru diakusisi
dibiayai dan apakah rencana jangka panjang manajemen untuk membiayai pertumbuhan
entitas?
Aktivitas investasi (investing activieties) adalah
pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang
umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali. Aktiva investasi juga mencangkup
pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan
perdagangan.
Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi
meliputi pemahaman atas aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas
bersangkutan (misalnya: mesin, peralatan, fasilitas, tanah, atau sumber daya
alam) dan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan akan dicapai dari
aktiva yang mendasarinya.
Langkah kedua meliputi penentuan aktiva apa yang
diakuisisi selama periode berjalan. Aktiva jangka panjang biasanya cukup stabil
bagi kebanyakan entitas. Denngan kata lain, sebagian aktiva tetap yang ada pada
akhir tahun juga ada pada awal tahun. Karenanya, auditor sering memusatkan
strategi audit pada audit perubahan aktiva jangka panjang, bukan pada
keseluruhanpopulasi aktiva jangka panjang.
Aktivitas pembiayaan (financing acitvities)
mencangkup transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan
kembali kepada kreditor atau pemilik. Aktivitas pembiayaan dapat meliputi
misalnya, mendapatkan pinjaman, lease modal, menerbitkan obligasi, atau
menerbitkan saham preveren atau saham biasa. Juga akan mencangkup pembayaran
untuk melunasi hutang, mengakuisisi kembali saham dan membayar deviden. Jika auditor mengetahui
perubahan yang terjadi dalam aktivitas investasi, maka perubahan pembiayaan seringkali
dapat diprediksi.
2.
SIKLUS INVETASI
Pembahasan berikut akan
membahas pada property, pabrik, dan peralatan (aktiva tetap). Logika yang
diterapkan pada audit atas aktiva tetap ini pada dasarnya sama dengan logika
yang akan diterapkan atas aktiva jangka panjang seperti sumber daya alam atau
good will yang mungkin dihasilkan dalam suatu merger atau akuisisi.
2.1.
Tujuan Audit
Kategori
Asersi
|
Tujuan Audit atas
Kelompok
Transaksi
|
Tujuan Audit saldo
Hukum
|
Keberadaan
atau Keterjadian
Kelengkapan
Hak
dan
Kewajiban
Penilaian
atau Lokasi
Penyajian
dan Pengungkapan
|
Akuisisi
yang tercatat adari transaksi aktiva tetap, pelepasan aktiva tetap, dan reparasi
serta pemeliharaan merupakan transaksi
yang terjadi selama tahun berjalan.
Semua
transaksi akuisisi aktiva tetap dan pelepasan aktiva tetap serta reparasi dan
pemeliharaan (3) yang terjadi selama periode berjalan telah dicatat.
Transaksi
untuk beban punyusutan dan penurunan nilai aktiva tetap diilai dengan tepat.
Transaksi
penyusutan, reparasi, dan pemeliharaan serta lease operasi diidentifikasikan
dengan benar dan diklasifikasikan dalam laporan keuangan.
|
Aktiva
tetap yang tercatat merupakan aktiva produktif yang digunakan pada tanggal
neraca .
Saldo
aktiva tetap mencangkup semua transaksi yang terjadi selama periode berjalan.
Entitas
itu memiliki atau mendapatkan hak atas ss atas semua aktiva tetap yang dicatat
pada tanggal neraca
Aktiva
tetap dicatat pada harga pokok dikurangi akumulasi penyusutan dan diturunkan
nilainya sebesar penurunan nilai yang material.
Aktiva
tetap dan lease modal telah diidentifikasi dengan benar dan diklasifikasikan
dalam laporan keuangan.
Pengungkapan
yang berkaitan dengan harga pokok, nilai buku, metode penyusutan, dan umur
manfaat dari kelas utama aktiva tetap, penggadaian aktiva tetap sebagai
agunan, dan syarat-syarat utama dari kontrak lease modal sudah memadai.
|
Untuk mencapai
masing-masing tujuan audit spesifik ini, auditor menggunakan berbagai macam
metodologi perencanaan dan pengujian audit. Ini mencangkup evaluasi atas
materalistas, resiko inheren, resiko prosedur analitis, dan resiko pengendalian
ketika mengembangkan strategi audit.
2.2.
Pertimbangan Rencana Audit
·
Materialistis
Aktiva tetap biasanya merupakan aspek yang
materialdari laporan keuangan. Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi
materialitas ini adalah adalah menetukan besarnya salah saji yang akan
mempengaruhi keputusan seorang pemakai laporan keuangan yang layak.
Pertimbangan kedua adalah hubungan dengan biaya yang
mendeteksi kesalahan. Audit atas aktiva tetap relative murah dibandingkan
dengan audit atas akun-akun piutang atau persediaan. Akibatnya auditor biasanya
akan mengalokasikan secara proporsional materialistas yang lebih kecil ke
akktiva tetap dibandingkan ke piutang atau persediaan.
·
Risiko Inheren
Risiko inheren
(inherent risk) yang berkaitan dengan asersi eksistensi/ keberadaan seringkali
rendah karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Akan keberadaan, risiko inheren
dapat meningkat sampai ketingkat sedang atau tinggi keran potensi bahwa aktiva
yang dibesituakan atau tidak digunakan lagi, mungkin tidak dihapuskan. Risiko
inheren yang menyangkut assersi penilaian mungkin dinilai sedang atau tinggi berkaitan
dengan estimasi akuntansi dalam hubunganya dengan estimasi penyusutan
.
·
Risiko Prosedur Analitis
Risiko prosedur
analitis unsur elemen dari risiko deteksi bahwa risko analitis akan gagal
mendeteksi kesalahan yang material. Prosedur analitis bersifat efekti dari segi
biaya dan hal itu dapat membantu auditor dalam mengavaluasi kelayakan laporan
keuangan. Aktiva tetap secara relative harus stabil agar prosedur analitis
dapat memberikan keyakinan tentang kewajaran penyajian laporan keuangan.
Akan tetapi auditor
harus menunukan tingkat skeptesisme professional ketika mengevaluasi kelayakan
beban penyusutan, termasuk kebijakan mengenai kapitalisasi lawan langsung
membebankan aktiva sebagai beban melalui beban perbaikan dan pemeliharaan.
·
Risiko Pengendalian
Aspek
yang sama dari pengendalian internal yang menetapkan kesadaran akan tingkat
pengendalian yang tinggi seperti lingkungan pengendalian yang kuat, penilaian
risiko efektif, akuntabilitias yang efektif atas penggunaan sumber daya, dan
pemantauan system pengendalian adalah penting dalam konteks akuntansi untuk
aktiva tetap. Salah satu transaksi penting yang berkaitan dengan aktiva
tetapadalah akuntasi awal untuk akuisisi aktiva tetap.
Pengendalian yang berkaitan dengan asersi pilihan mencakup
pengendalian atas estimasi akuntansi menyangkut beban penyusutan. Seringkali
program komputer digunakan untuk menghitung beban penyusutan dan biasanya
program-program ini mencakup pengujian kelayakan seperti pengujian pengecekan
yang terbatas untuk memastikan bahwa aktiva tidak disusutkan terlalu besar.
3.
PENGUJIAN SUBSTANTIF
ATAS SALDO AKTIVA TETAP
3.1.
Menentukan Resiko Deteksi
Pengujian substantif yang dilakukan auditor akan jauh
lebih ekstensif dalam audit pertama atas seorang klien dibandingkan dengan
penugasan yang berulang. Dalam audit pertama, harus diperoleh bukti tentang
ketepatan saldo awal akun dan kepemilikan aktiva yang bersangkutan apabila
klien tersebut sebelumnya telah diaudit oleh auditor independen lain, maka
bukti-bukti ini akan lebih mudah dipeoleh apabila auditor pengganti dapat
menelaah kertas kerja auditor terdahulu. Akan tetapi jika klien belum pernah
diaudit, maka auditor harus melaksanakan penyelidikan atas saldo dan
kepemilikan unit utama pabrik yang saat ini sedang beroperasi. Bukti-bukti yang
berkaitan dengan audit awal biasanya diikhtisar dan disimpan dalam kertas kerja
permanen auditor.
Dalam penugasan yang berulang,
auditor akan memusatkan perhatian pada transaksi tahun berjalan. Biasanya
proporsi terbesar dari aktiva tetap adalah aktiva yang pada aeal tahun, yang
sebelumnya telah diaudit. Ketika menentukan resiko deteksi, auditor harus
mempertimbangkan sejauh mana klien mempunyai aktiva konstruksi, lease modal
yang signifikan, dan penambahan serta penarikan yang signifikan dari
aktiva-aktiva itu. Auditor juga perlu mengevaluasi asumsi-asumsi kunci yang
berkaitan dengan estimasi akuntansi atas beban penyusutan.
3.2
Merancang Pengujian
Substantif
Pertimbangan resiko
biasanya menghasilkan penekanan yang lebih besar tentang asersi keberadaan atau
kejadian serta penilaian atau alokasi.
3.3
Prosedur Awal
Suatu
peosedur awal yang penting termasuk memperoleh pemahaman tentang bisnis dan
industri bersangkutan. Sebelum melaksanakan pengujian sibstantif lainnya dalan
program audit, auditor menentukan bahwa saldo buku besar umum awal untuk
akun-akun aktiva tetap sesuai dengan kertas kerja periode sebelumnya. Selain
itu perbandingan ini akan mengknfirmasikan bahwa setiap penyesuaian yang
dianggap perlu pada penyelesaiaan audit sebelumna dan dicerminkan dalam laporan
keuangan yang diterbitkan pada periode sebelumnya juga telah dibukukan secara
tepat dan diteruskan kemuka.
Berikutnya auditor harus menguji
ketepatan matetatis dari skedul penambahan dan pelepasan yang disiapkan klien
serta merekonsiliasi totalnya dengan perubahan saldo buku besar umum terkait
untuk aktiva tetap selama periode berjalan. Selain itu auditor yang harus
menguji skedul-skedul itu dengan memvouching pos-pos pada setiap skedulnya ke
ayat jurnal pada dalam akun buku besar, dan menelusuri ayat jurnal buku besar
ke skedul bersangkutan untuk menentukan bahwa penyajian yang akurat atas
catatan akuntansi yang disiapkan. Dari buku tersebut telah dilakukan.
Prosedur Analitis yang Biasa
Digunakan Untuk Audit Aktiva Tetap
RASIO
|
RUMUS
|
SIGNIFIKASI
AUDIT
|
Perputaran aktiva tetap
Perputaran total aktiva
Pengembalian atas total
aktiva
Beban penyusutan sebagai
persen dari properti, pabrik dan peralatan.
Beban reparasi terhadap
penjualan bersih
|
Penjualan bersih : aktiva tetap rata-rata
Penjualan bersih : total aktiva tetap rata-rata
(laba bersih + (bunga X (1- tarif pajak )))/ total
aktiva rata-rata
Beban penyusutan / properti, pabrik dan peralatan
rata-rata
Beban reparasi dan pemeliharaan : penjualan bersih
|
Suatu kenaikan yang tidak terduga pada perputaran
aktiva tetap dapat menunjukkan kelalaian dalam mencatat atau mengkapitalisasi aktiva yang dapat
disusutkan.
Suatu kenaikan yang tidak terduga dalam perputaran
total aktiva dapat menunjukkan kelalaian dalam mencatat atau mengkapitalisaiskan aktiva yang dapat
disusutkan.
Suatu kenaikan yang tidak terduga pada pengembalian
atas aktiva dapat menunjukkan kelalaian dalam mencatat atau mengkapitalisaiskan aktiva yang dapat
disusutkan.
Suatu kenaikan atau penurunan yang tidak terduga pada
beban penyusutan sebagai presentase dari aktiva yang dapat disusutkan dapat
menunjukkan suatu kesalahan dalam menghitung penyusutan.
Suatu kenaikan yang tidak terduga dalam beban reparasi
dan pemeliharaan dapat menunjukkan kemungkinan bahwa aktiva yang seharusnya
dikapitalisasi telah dictatat sebagai beban.
|
3.4
Prosedur Analitis
Ketika
melaksanakan prosedur analitis, auditor harus mempertahankan sikap skeptisme
profesional yang layak dan menyelidiki hasil-hasil yang tidak normal. Jika
hasil prosedur analitis konsisten dengan ekspektasi auditor, maka strategi
audit dapat dimodifikasi untuk mengurangi luas pengujian rincian transaksi dan
saldo. Pengujian substantif ini mencakup tiga jenis transaksi yang berkaitan
dengan aktiva tetap: (1) penambahan, (2) pelepasan, serta (3) raparasi dan
pemeliharaan.
3.4.1 Memvouching penambahan aktiva tetap
Semua penambahan
normal harus didukung oleh dokumentasi berupa ororisasi dalam notulen rapat,
voucher, faktur, kontrak dan cek-cek yang dibatalkan. Jumlah yang dicatat harus
divouching untuk mendukung dokumentasi. Jika ada banyak transaksi maka vouching
dapat dilakukan atas dasar pengujian. Dalam melaksanakan pengujian ini, auditor
menegaskan bahwa pengakuan akuntansi yang tetap telah diberikan untuk biaya
instalasi, angkutan dan yang sejenis. Untuk konstruksi dalam pelaksanaan,
auditor dapat menelaah kontrak dan kpenambahan memberikan bukti tentang asersi
eksistensi/keberadaan atau keterjadian (existence
and occurrence – EO1), hak dan kewajiban (right and obigation – RO1) dan penilaian atau alokasi (valluation or allocation – VA2).
3.4.2 Memvouching pelepasan aktiva tetap
Bukti-bukti tentang penjualan, penarikan
dan tukar-tambah harus tersedia bagi auditor dalam bentuk nota pembayaran ka,
otorisasi tertulis, dan perjanjian penjualan. Dokumentasi tersebut harus
ditelaah secara seksama untuk menentukan ketepatan dan kelayakan ketepatan
akuntansi, termasuk pengakuan keuntungan atau kerugian, jika ada. Prosedur
berikut dapat juga berguna bagi auditor dalam menentukan apakah semua penarikan
telah dicatat:
a.
Menganalisis akun
pendapatan rupa-rupa untuk hasil dari penjualan aktiva tetap.
b.
Menyelidiki
disposisi fasilitas yang berkaitan dengan lini produk atau operasi yang
dihentikan.
c.
Menelusuri penarikan
pesanan kerja dan ororisasi untuk penarikan ke catatan akuntansi.
d.
Mereview polis
asuransi untuk mengakhiri atau mengurangi penanggungan.
e.
Melakukan tanya-jawab
dengan menajemen tentang penarikan.
Bukti-bukti yang mendukung keabsahan
transaksi yang mengurangi saldo aktiva tetap berkaitan dengan asersi
kelengkapan. Bukti-bukti yang diperoleh ketika mengaudit pelepasan aktiva tetap
dapat membantu dalam mengaudit beban penyusutan. Kerugian yang signifikan dapat
menunjukkan bahwa estimasi penyusutan mungkin kurang memadai. Sementara
keuntungan yang signifikan dapat menunjukkan bahwa klien terlalu agresif dalam
menyusutkan aktiva.
3.4.3 Mereview ayat jurnal beban reparasi dan pemeliharaan.
Tujuan auditor dalam
melaksanakan pengujian ini adalah untuk menetukan kelayakan dan konsistensi
pembebanan ke beban reparasi. Kelayakan meliputi pertimbangan mengenai apakah
klien telah melakukan pembedaan yang tepat antara pengeluaran modal dan pendapatan.
Sesuai dengan itu, auditor harus menscan masing-masing beban untuk
mengidentifikasi jumlah yang cukup material yang akan dikapitalisasi. Untuk
pos-pos ini, auditor harus memeriksa dokumen pendukung, seperti faktur
penjualan, pesanan kerja perusahaan dan otorisasi manajemen guna menentukan
kelayakan beban atau kebutuhan akan ayat jurnal penyesuaian.
Konsistensi meliputi penentuan apakah kriteria perusahaan
atas pembedaan antara pengeluaran modal dan pendapatan sama seperti dalam
tahun-tahun sebelumnya. Analisis ayat
jurnal beban reparasi juga menghasilkan bukti tentang penilaian aktiva tetap.
Selain itu, analisis itu juga dapat mengungkapkan kesalahan klasifikasi dalam
akun-akun yang berkaitan dengan asersi penyajian dan pengungkapan.
3.5
Pengujian Rincian
Saldo
Tiga prosedur dalam
kategori pengujian ini adalah: (1) menginspeksi aktiva tetap, dan (2) memeriksa
dokumen dan kontrak hak kepemilikan.
3.5.1 Menginspeksi aktiva tetap
Inspeksi aktiva
tetap memungkinkan auditor untuk mendapatkan pengetahuan pribadi yang langsung
mengenai eksistensinya. Dalam penugasan yang berulang, inspeksi yang terinci
dapat dibatasi pada pos-pos yang tercantum dalam skedul penambahan aktiva
tetap. Akan tetapi, auditor harus mengunjungi aktiva tetap lainnya sambil tetap
waspada terhadap bukti relevan lainnya tentang aktiva tetap.
3.5.2 Memeriksa dokumen dan kontrak hak kepemilikan
Bukti
tentang kepemilikan dalam industry real estat dapat ditemukan dalam akte
pembelian, polis asuransi pemilikan, tagihan pajak property, dan polis asuransi
lain. Verifikasi atas kepemilikan dalam property riil juga dapat diperkuat
dengan menelaah catatan publik. Pemeriksaan atas dokumen kepemilikan ini akan
menyumbang pada asersi keberadaan atau keterjadian dan hak serta kewajiban
untuk aktiva tetap.
Perjanjian
lease memberikan kepada lessee hak untuk menggunakan property, pabrik, atau
peralatan biasanya dalam periode waktu tertentu. Untuk tujuan akuntansi, lease
ini dapat diklasifikasikan sebagai lease modal atau lease operasi. Auditor
harus membaca perjanjian lease guna menentukan klasifikasi akuntasi yang tepat
untuk lease yang sesuai dengan pengumuman Financial Accounting Standart Board.
Disamping
asersi keberadaan atau keterjadian dan hak serta kewajiban, pemeriksaan kontrak
lease berkenaan dengan penyajian yang memerlukan pengungkapan juga disyaratkan
menurut GAAP. Auditor juga harus memeriksa kontrak-kontrak yang mengatur
konsruksi dalam pelaksanaan, jika dapat diterapkan, guna mendapatkan bukti yang
relevan untuk mengevaluasi akuntansi dan pelaporan klien atas aktiva yang
bertalian.
3.6
Pengujian Rincian Saldo:
Estimasi Akuntansi
Dua penyajian penting atas
estimasi akutansi adalah pengujian substantive (1) mereview penyisihan
penyusutan dan(2) mengevaluasi penurunan nilai aktiva tetap.
3.6.1 Mereview penyisihan untuk penyusutan
Dalam pengujian ini,
auditor mencari bukti tentang kelayakan, konsistensi dan ketepatan beban
penyusutan. Auditor harus memastikan metode penyusutan yang digunakan oleh
klien selama sebagai ctahun yang sedang
diaudit. Identifikasi metode dapat diperoleh melalui penelaahan atas skedul
penyusutan yang disiapkan oleh klien dan melakukan Tanya jawab dengan klien.
Auditor kemudian harus menentukan apakah metode yang digunakan saat ini
konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya. Penentuan kelayakan penyisihan
penyusutan meliputi pertimbangan faktor-faktor seperti (1) sejarah masa lalu
klien dalam mengestimasi umur manfaat dan (2) umur manfaat yang tersisa atas
aktiva yang ada. Pengujian substantive ini memberikan bukti tentang semua
asersi laporan keuangan kecuali asersi hak dan kewajiaban.
3.6.2 Penurunan nilai aktiva tetap
Auditor harus
mengevaluasi apakah klien telah memperhitungkan secara layak penurunan nilai
(impairment) aktiva tetap apabila terjadi perubahan yang material dalam
lingkugan bisnis. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam FSABN 121, auditor
harus mempertimbangkan bahwa nilai aktiva akan menurun apabila arus kas masa
depan yang belum didiskontokan dari aktiva lebih kecil daripada nilai buku
aktiva tersebut.
3.7
Perbandingan
penyajian laporan dengan GAAP
Persyaratan penyajian laporan aktiva
tetap dalam keuangan bersifat ekstensif. Sebagai contoh: laporan keuangan harus
memperlihatkan beban penyusutan selama tahun berjalan, biaya dan nilai buku
kelas utama aktiva tetap, serta metode penyusutan yang degunakan. Bukti yang
berkenaan dengan hal ini dapat diperoleh melalui pengujian substantive yang
telah diuraikan pada sesi sebelumnya.
4.
SIKLUS PEMBIAYAAN
Transaksi utang jangka panjang : mencakup peminjaman
dari obligasi, hipotek, wesel, dan hutang, serta pembayaran pokok dan bunga
yang berkaitan.
Transaksi ekuitas pemegang saham : mencakup
penerbitan dan penarikan sahma preferen serta saham biasa, transaksi saham
treasuri atau treasury stock, dan pembayaran deviden.
Penerbitan obligasi dan saham biasa biasanya
merupakan sumbaer dana modal yang utama. Dengan demikian , perhatian akan
dipusatkan terutama pada kedua sumber pembiayaan ini. Siklus pembiayaan berkaitan dengan siklus pengeluarah ketika kas
dikeluarkan untuk membayar bunga obligasi, penariakn obligasi, deviden
tunai,dan pembelian saham treasuri atau treasury stock. Akun-akun yang
digunakan dalam mencatat transaksi siklus pembiayaan meliputi:
Transaksi
hutang jangka panjang :
-
Oblogasi,
hipotek, wesel, dan hutang pijaman
-
Premi (diskonto)
obligasi
-
Hutang bunga
-
Beban bunga
-
Keuntungan(kerugian)
ataspenarikan oblogasi
|
Transaksi ekuitas pemegang saham:
Saham preferen
Saham biasa
Treasury stock
Modal disetor
Laba ditahan
Deviden
Hutang deviden
|
v
TUJUAN AUDIT
Kategori
Asersi
|
Tujuan
Audit atas Kelompok Transaksi
|
Tujuan Audit
Saldo Akun
|
Keberadaan atau Keterjadian
Kelengkapan
Hak dan Kewajiban
Penilaian
atau Alokasi
Penyajian
dan Pengungkapan
|
Beban bunga yang dicatat dan transaksi laporan laba-rugi lainnya
menyajikan pengaruh transaksi utang jangka panjang dan peristiwa yang terjadi
selama periode berjalan
Semua transaksi beban bunga dan pendapatan lainnya yang berkaitan
dengan utang jangka panjang yang terjadi selama periode berjalan telah
dicatat
Transaksi
beban bunga dan pendapatan lainnya yang berkaitan dengan utang jangka panjang
telah dinilai dengan tepat sesuai GAAP
Transaksi
utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham telah diidentifikasi serta
diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan
|
Saldo utang jangka panjang yang
dicatat merupakan utang yang ada pada tanggal neraca. Saldo ekuitas pemegang
saham merupakan hak pemilik yang ada pada tanggal neraca
Saldo utang jangka panjang
merupakan semua utang kepada kreditor jangka panjang pada tanggal neraca.
Saldo ekuitas pemegang saham
merupakan klaim pemilik atas aktiva entitas yang melaporkan .
Semua saldo utang jangka panjang
yang tercatat merupakan kewajiban entitas yang melaporkan.
Saldo ekuitas pemegang saham merupakan
klaim pemilik atas aktiva entitas yang melaporkan.
Saldo
utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham telah dinilai dengan tepat
sesuai GAAP.
Saldo utang jangka panjang dan
ekuitas pemegang saham telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat
dalam laporan keuangan.
Semua syarat, ketentuan, komitmen,
dan provisi terkait yang bersangkutan dengan utang jangka panjang telah
diungkapkan secara memadai.
Semua fakta berkenaan dengan
penerbitan saham seperti nilai pari atau nilai ditetapkan saham, saham yang
diotorisasi dan diterbitkan, serta jumlah saham yang ditahan sebagai treasury
stock atau terikat opsi telah diungkapkan
|
4.1
Pertimbangan
Perencanaan Audit
4.1.1 Materialitas
Ekuitas pemegang saham jelas
merupakan komponen neraca yang material. Pengaruh transaksi siklus pembiayaa n
terhadap laporan laba rugi juga sangat bervariasi dalam hal signifikansinya
seperti juga pengaruhdevidan terhadap laporan laba ditahan. Persyaratn
pengungkapan untuk hutang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham biasanya
signifikan.
4.1.2
Resiko Inheren
Resiko salah saji dalam dalam melaksanakan dan
mencatat transaksi siklus pembiayaan biasanya rendah. Dalam banyak perusahaan,
transaksi ini tidak sering terjadi, kecuali untuk pembayaran devidan dan bunga,
yang seringkali ditangani oleh age-agen diluar.
4.1.3
Resiko Prosedur
Analitis
Risiko prosedur analitis adalah unsur dari
resikodeteksi bahwa prosedur analitis
akan gagal mendetksi kesalahan yang material. Setelah auditor memahami
aktivitas investasi entitas dan sifat bisnis, aktivitas pembiayaan entitas
tersebut harus dapat diprediksi.
4.1.4 Resiko Pengendalian
Aplikabilitas komponen pengendalian internal untuk
transaksi dan saldo siklus pembiayaan serupa dalam banyak hal dengan yang telah
di uraikan sebelumnya untuk siklus investasi.
Unsur sistem akuntansi dari komponen informasi dan
komunikasi umumnya akan menyediakan buku besar pembantu baik untuk hutang
obligasi maupun modal saham. Ini dapat diselenggarakan oleh personil entitas
atau agen dari luar. Penerapan dari masing-masing kategori aktivitas
penendalian dapat ditemukan dalam siklus pembiayayaan dan akan disajikan dalan
dua bagian berikut :
4.2
Dokumen dan Catatan yang Umum
Beberapa dokuman yang disebutkan dalam
siklus investasi, seperti sertifikat saham dan obligasi serta kontrak oblogasi,
juga penting dalam siklus pembiayaan kecuali prespektifnya telah berubah dari
investor ke penerbit.
4.3
Fungsi dan pengendalian yang berkaitan
-
Mengotorisasi obligasi dan modal saham
-
Menerbitkan oblogasi dan saham
-
Membayar obligasi dan deviden tunai
-
Penarikan dan reakuisisi obligasi serta modal saham
-
Pencatatan transaksi pembiayaan
Prosedur
analitis yang biasa digunakan untuk mengaudit siklus pembiayaan:
Rasio atau infomasi keuangan
lainnya
|
Rumus
|
Signifikasi Audit
|
Arus kas bebas
Hutang bebunga
terhadap total aktiva
Equitas pemegang saham tenrhadap total aktiva
Membandingkan pengembalian atas aktiva dengan biaya
inkremental hutang.
Pengembalian atas ekuitas saham biasa
Arus kas dari operasi terhadap deviden dan hutang bagian
lancar.
Berapa kali bunga dihasilkan
Beban bunga terhadap hutang berbunga
|
Arus kas dari operasi dikurangi pengeluaran modal
Hutang berbunga : aktiva
Equitas pemegang saham: total aktiva
Apakah ROA > biaya Inkremental hutang.
ROA = (laba bersih + (bunga X (1- tarif pajak )))/ total
aktiva rata-rata
(Laba bersih – deviden saham preveren): equitas pemegang
saham biasa rata-rata.
Arus kas dari operasi : hutang + deviden yang jatuh
tempo pada tahun berjalan
Laba sebelum bunga dan pajak penghasilan : (beban bunga
+ bunga yang dikapitalisasi)
(Beban bunga + bunga yang dikapitalisasi) : hutang
berbunga rata-rata.
|
Arus kas bebas yang negatif akan menunjukkan kebutuhan
dan akan mendekati jumlah dari pembiayaan yang diharapkan guna mencegah
kekeringan kas atau investasi.
Memberikan kelayalakan atas proporsi hutang entitas yang
dapat dibandingkan dengan penglaman tahun sebelumnya atau data industri.
Memberikan kelayalakan atas proporsi hutang entitas yang
dapat dibandingkan dengan penglaman tahun sebelumnya atau data industri.
Jika sebuah perusahaan mampu menghasilkan tingkat
pengembalian yang lebih tinggi dari aktiva daripada biaya incremental
hutangnya, maka ini merupakan tanda bahwa entitas dapat menggunakan
pembiayaan dengan hutang untuk memperluas aktiva dan laba entitas tersebut.
Memberikan pengujian kelayakan atas ekuitas pemegang
saham dengan adanya struktur laba dan pembiayaan perusahaan.
Suatu pengujian atas kemampuan entitas untuk memenuhi
kewajiban keuangannya. Rasio yang kurang dari 1,0 menunjukkan adanya masalah
likuiditas yang potensial.
Pengujian atas kemampuan entitas untuk menghasilkan laba
untuk menutup biaya pelunasan hutang. Rasio yang menunjukkan 1,0 bahwa laba
entitas tidak mencukupi untuk menutupi biaya pembiayaan.
Suatu pengujian kelayakan atas beban bunga yang dicatat
yang harus mendekati biaya modal hutang rata-rata entitas.
|
5.
Pengujian Subtantif Atas
Saldo Hutang Jangka Panjang
5.1
Menentuan Resiko
Deteksi
Karena sifat dan jarang terjadinya sebagian besar
jenis transakasi hutang jangka panjang, maka resiko inheren seringkali rendah
untuk semua asersi saldo akun yang berkaitan kecuali kelengkapan dan penilaian
atau alokasi. Tanpa memperhatikan apakah transakasi pembiayaan jarang terjadi
atau tidak, auditor harus selalu waspada dengan kewajiban yang belum dicatat.
Risiko inheren untuk asersi ini mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi
karena kerumitan yang terlibat dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi
obligasi.
5.2
Merancang Pengujian
Substantif
Auditor mengandalkan terutama pada :
-
Komunikasi langsung dengan sumber idependen dari luar
-
Penelaah dokumentasi
-
Perhitungan kembali untuk mendapatkan bukti kompeten yang
mencukupimengenai asersi yang bersangkutan dengan saldo hutang jangka panjang
Kertas kerja audit, seperti analisis wesel bayar
jangka panjang dan bunga digunakan untuk mendokumentasikan pengujian auditor.
Masing-masing pengujian subtantif ini akan dijelaskan dalam bagian berikut :
5.2.1
Prosedur awal
Prosedur awal yang biasanya berlaku untuk saldo
hutang jangka panjang. Disini penting untuk mendapatkan pemahaman tentang
bisnis dan industrinya, menentukan kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal,
dan kemampuan untuk melunasi hutang. Karena pembiayaan begitu jelas berkaitan
dengan aktifitas investasi, maka auditor dapat melaksanakan prosedur-prosedur
tersebut secara serentak. Melaksanakan
Prosedur awal atas saldo dan catatan hutang jangka panjang yang akan mendapat
pengujian lebih lanjut.
a.
Menelusuri saldo
awal akun hutang jangka panjang ke kertas kerja yang tahun sebelumnya.
b.
Mereview aktivitas
disemua akun hutangjangka panjang dan akun-akun laporan laba rugi yang
berkaitan serta menyelidiki ayat jurnal yang tampak tidak biasa dari segi
jumlah atau sumbernya.
c.
Mendapatkan skedul
yang disiapkan klien dan menentukan bahwa hal itu secara akurat merupakan
catatan akuntansi mendasar yang disiapkan darinya dengan:
Melakukan footing dan
crossfooting dengan saldo buku pembantu dan buku besar yang bertalian.
Menguji kecocokan pos-pos dalam
skedul dengan ayat jurnal dalam akun buku besar yang bertalian.
5.2.2
Prosedur analitis
Suatau bagian penting dari audit atas hutang jangka
panjang adalah menentukan bahwa informasi keuangan yang akan di audit konsisten
dengan harapan auditor.
a.
Menghitung rasio
b.
Menganalisis
hasil-hasil rasio dibandingkan dengan ekspektasi berdasarkan data tahun-tahun
sebelumnya, anggaran, industry, dan data lainnya.
5.2.3
Pengujian rincian transaksi
a.
Memvouching ayat
jurnal dalam akun hutang jangka panjang dan akun-akun lapran laba-rugi yang
berkaitan.
5.2.4
Pengujian rincian saldo
-
Menilai otorisasi
dan kontrak hutang jangka panjang
-
Mengkonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan
perwalian oblogasi
-
Menghitung kembali beban bunga .
5.2.5
Perbandingan penyajian laporan dengan GAAP
Dalam mengevaluasi kelayakan klasifikasi dam
pengungkapan hutang jangka panjang yang dibuat oleh klien, auditor selalu memperhatikan statement of financial accounting yang berlaku.
a.
Membandingkan
penyajian laporan dengan GAAP
b.
Menentukan bahwa
saldo hutang jangka panjangtelah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan
tepat dalam laporan keuangan.
c.
Menentukan kelayakan
pengungkapan mengenai semua syarat, perjanjian, komitmen dan ketentuan
penarikan yang berkaitan hutang jangka panjang.
6.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Seperti dalam kasus hutang
jangka panjang, pengujian atas saldo ekuitas pemegang saham dapat di lakukan
sebelum atau sesudah tanggal neraca. Untuk saldo-saldo ini, asersi penilaian
atau alokasi dan penyajian atau pengungkapan adalah mempertahankan perbadaan
antara modal disetor dan laba ditahan.
6.1
Menentuan Resiko
Deteksi
Penilaian resiko inheren untuk
asersi-asersi yang berkenaan dengan saldo ekuitas pemegang saham tergantung
pada sifat dan frekuensi transaksi yang mempengaruhi akun-akun bersangkutan.
Transaksi saham yang bersifat rutin dalam perusahaan terbuka sering di tangani
oleh register dan agen transfer.
6.2
Merancang Pengujian
Substantif
Suatu daftar pengujian substantif yang mungkin
dilakukan atas saldo equitas pemegang saham.
6.2.1
Prosedur Awal
Auditor harus mendapatkan pemahaman
tentang bisnis dan industri serta menentukan (1) kebutuhan entitas akan
pembiayaan eksternal dan (2) manfaat menggunakan pembiayaan dengan equitas guna
mendukung pertumbuhan entitas itu.
6.2.2
Prosedur Analitis
Hubungan keuangan yang di nyatakan
dalam rasio-rasio ini dapat bermanfaat untuk mengevaluasi kelayakan saldo-saldo
equitas pemegang saham.
6.3
Pengujian Rician
Transaksi
Kategori
pengujian ini mencakup vouching ayat jurnal dalam akun modal disetor dan laba
ditahan seperti yang akan di jelaskan dalam bagian-bagian berikut :
Rasio
|
Rumus
|
Signifikansi
audit
|
Pengembalian atas equitas pemegang
saham biasa
|
(Laba bersih – Deviden saham
preferen): Ekuitas pemegang saham biasa rata-rata
|
Memberikan suatu ukuran tingkat
pengembalian yang di hasilkan dari investasi pemegang saham biasa. Auditor harus
memahami faktor persaingan yang memungkinkan sebuah perusahaan mendapat pengembalian tinggi yang tidak biasa.
|
-
Ekuitas terhadap total kewajiban dan
ekuitas
|
Ekuitas pemegang saham : (ekuitas
pemegang saham+ total kewajiban)
|
Memberikan kelayakan proporsi
ekuitas entitas tersebut yang dapat di perbandingkan
dengan pengalaman tahun lalu atau data industri. |
Tingakat
pembayaran deviden |
Deviden tunai : laba bersih
|
Auditor biasanya akan menghrapkan
tingkat pembayaran deviden yang rendah untuk perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi yang perlu mereinvestasikan laba guna mendanai investasi dalam modal kerja dan aktiva jangka panjang. |
Laba per saham
|
Laba bersih : rata-rata tertimbang
saham biasa yang beredar
|
Laba persaham berguna untuk di bandingkan
dengan harga persaham. Rasio ini dapat di bandingkan dengan rasio laba harga
industri untuk kelayakannya.
|
Tingkat pertumbuhan yang dapat di
pertahankan
|
Pengembalian atas ekuitas saham
biasa x (1-tingkat pembayaran deviden)
|
Memberikan
estimasi tingkat pertumbuhan penjualan yang dapat di peroleh tanpa mengubah profitabilitas atau struktur pembiayaan ketika pertumbuhan penjualan lebih cepat secara signifikan daripada tingkat pertumbuhan yang dapat di pertahankan. |
6.3.1
Voucing ayat jurnal
ke akun modal disetor
Setiap perubahan dalam akun
modal di setor harus divouching ke dokumen pendukung. untuk penerbitan saham baru, auditor dapat
memeriksa surat kiriman uang dari hasil penerbitan itu. Jika pertimbangan untuk
saham itu bukan kas, maka auditor harus memeriksa secara seksama dasar
penilaian, seperti nilai pasar pertimbangan yang diterim atau di berikan. Untuk
saham yang diterbitkan, kutipan harga pasar mungkin berguna dalam menentukan
kelayakan penilaian; sementara apabila nilai properti yang diterima di gunakan,
maka suatau penaksiran mungkin di perlukan.
6.3.2
Vouching ayat jurnal
ke laba ditahan
Setiap ayat jurnal pada laba
di tahan kecuali posting laba bersih atau (rugi bersih) harus divouch ke
dokumen pendukung. Sementara ayat jurnal untuk pengumuman deviden dan
apropriasi laba ditahan di telusuri ke buku notulen rapat. Dalam menentukan
kelayakan pembagian, auditor harus :
·
Menetapkan bahwa hak prerfensi atau hak lainnya dari
pemegang saham dan setiap pembatasan pembagian deviden telah diakui.
·
Menetapkan jumlah saham yang beredar padam tanggal
pencatatan dan memverifikasi ketepan total pengumuman deviden dengan menghitung
kembali
·
Memastikan kelayakan ayat jurnal untuk mencatat
pengumuman itu.
·
Menelusuri pembayaran deviden ke cek-cek yang di batalkan
dan ddokumen lainnya.
6.4
Pengujian Rincian
Saldo
Pengujian substantif dalam kategori ini akan di
jelaskan dalam 5 bagian berikut :
6.4.1
Review akte pendirian dan anggaran rumah tangga;
Salinan akte pendirian dan anggaran
rumah tangga harus disimpan dalam arsip kertas kerja permanen auditor ketika
mengaudit klien yang berlanjut.
6.4.2
Review otorisasi dan persyaratan penerbitan saham;
Semua terbitan saham, reakuisisi
saham, dan pengumuman deviden harus di otorisasi oleh dewan direksi. Dengan
demikian, suatu penelahaan atas notulen rapat herus memberikan bukti tentang
transaksi ekuitas pemegang saham yang di otorisasi selama tahun berjalan.
6.4.3
Konfirmasi saham yang beredar dengan registrar dan agen
transfer;
Apabila klien menggunakan registrar,
maka auditor dapat mengkonfirmasi total saham yang diotorisasi, diterbitkan,
dan beredar pada tanggal neraca dengan register.
6.4.4
Memeriksa bukti sertifikat saham
Pengujian ini di wajibkan apabila
klien bertindak sebagai agen transfer bagi dirinya sendri. Pengujian ini akan
melibatkan beberapa langkah. Pertama auditor haurus memeriksa buku sertifikat
saham untuk menentukan bahwa (1) stubs untuk saham yang diterbitkan dan beredar
telah di pisahkan, (2) sertifikat yang dibatalkan di gabungkan pada stubs yang
asli, dan (3) semua sertifikat yang belum di terbitkan dalam keadaan utuh.
6.4.5
Memeriksa sertifikat saham yang di tahan sebagai treasury
stock.
Jika modal saham ditahan sebagai terasury stock,
maka auditor harus menghitung sertifikat itu pada saat yang sama dengan
perhitungan sekuritas lainnya. Idealnya, perhitungan itu harus di lakukan pada
tanggal neraca.
6.4.5 Perbandingan Penyajian Laporan
Pengungkapan atas perubahan dalam akun-akun terpisah
yang terdiri dari ekuitas pemegang saham disyaratkan untuk membuat laporan
keuangan yang cukup informatif. Pengungkapan. Tersebut dapat di buat pada laporan dasar dan catatan yang
menyertainya atau disajikan dalam laporan terpisah.
6.5 JASA
BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN
Setelah
menyelesaikan audit atas aktivitas investasi, auditor dapat mengevaluasi
investasi entitas di bandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang
sama. Auditor juga dapat memberikan dua jasa bernilai tambah yang penting.
Pertama,auditor dapat mengevaluasi seberapa efektif entitas telah memanfaatkan
aktivanya untuk menghasilkan penjualan, laba , dan arus kas, serta mencapai
tujuan tujuan entitas.
Boyten, Jonson
Kell. 2002. Modern Auditing, Edisi ke 7,
Jilid II. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar